SOLO, solotrust.com - Lorin Solo Hotel turut memeriahkan Kirab Budaya yang digagas oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Kirab Budaya Kadin Indonesia diadakan dalam rangka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2018 yang berlangsung 3 hari, Senin - Rabu (26-28/11/2018).
Kirab Budaya pada Selasa (27/11/2018) dimulai dari Stadion R. Maladi Sriwedari, sepanjang Jalan Slamet Riyadi, berakhir di Pendopo Balai Kota Surakarta.
Public Relations Manager Lorin Solo Hotel, Dhani Wulandari menerangkan pihaknya mengambil tema Warna-warni Budaya Nusantara.
"Manajemen Lorin Solo Hotel merepresentasikan keelokan budaya Indonesia melalui pakaian tradisional yang dikenakan oleh peserta kirab," ujarnya.
Lorin Solo Hotel diwakili oleh departemen Front Office, Sales & Marketing, Security, Food & Beverage dan departemen Housekeeping.
Tepat pada jam 15.30 WIB, seluruh peserta kirab, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, seperti Komunitas Pasar Tradisional, Prajurit Kraton dan Anggota Asosiasi Kadin berangkat dari Sriwedari menuju Balaikota.
Lorin Solo Hotel sendiri mengirimkan 20 peserta yang mengenakan pakaian tradisional dari Sulawesi, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali dan Kalimantan Barat.
Kali ini, pakaian tradisional yang dikenakan dari Sulawesi adalah Baju Bodo khas suku Bugis yang berbentuk segi empat, berlengan pendek dan dilengkapi dengan sarung.
Pakaian tradisional dari daerah Jambi terlihat mencolok dengan ragam asesoris namun tetap kental dengan budaya Melayu. Sebagai pelengkap, dikenakan selendang songket yang terlihat mewah dengan balutan benang emas dan rumbai-rumbai pada ujungnya.
Pakaian tradisional dari daerah Sumatera Utara yakni dari suku Batak yang menggunakan ulos, pakaian Bali dengan kebaya khasnya serta pakaian tradisional suku Dayak (Kalimantan Barat).
Keseluruhan pakaian tradisional yang diikenakan oleh peserta kirab dibawakan lengkap beserta aksesoris pendukung. Seperti ikat kepala, gelang, kalung, gelang kaki dan giwang untuk perempuan. Sedangkan untuk laki-laki aksesoris pendukung yakni keris, bros dan ikat kepala.
“Untuk lebih menyemarakkan suasana, kami juga memboyong penampilan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo yang mempersembahkan musik khas Bali untuk mengiringi peserta kirab,” pungkasnya. (rum)
(wd)