SOLO, solotrust.com - Konsep aglomerasi Soloraya diinisiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo kini dalam proses penggodogan. Hal itu terungkap dalam focus group discussion (FGD) Optimalisasi Aglomerasi Soloraya Mendorong Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Terpadu, Jumat (25/10/2024).
FGD Aglomerasi Soloraya dihadiri Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan, Ketua Kadin Jawa Tengah (Jateng) Harry Nuryanto, dan Ketua Kadin Solo Ferry Sephta Indrianto.
Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Solo, Dhoni Widianto dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno juga turut memberi sumbang saran untuk pelaksanaan konsep aglomerasi Soloraya.
Menurut Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, aglomerasi merupakan salah satu cara untuk sejalan dengan pemerintah memenuhi target kenaikan ekonomi delapan persen. Gagasan itu dapat mendorong pertumbuhan investasi nasional ditargetkan mencapai Rp1.650 triliun. Hal itu menjadi sinyal kuat untuk dikelola secara berkesinambungan.
"Aglomerasi Soloraya bisa menghadirkan dukungan ekosistem dari infrastruktur dan juga pendukung bisnis lainnya untuk bisa menempatkan ekosistem bisnis yang baik,” ujarnya.
Menurut Nurul Ichwan, ekosistem itu artinya menghadirkan dari sisi investornya, milai dari hulu hingga ke hilir.
“Kalau pun kita mau menghadirkan ekosistem mendukung bisnis mereka yang ada di daerah ini, juga sudah bisa kita siapkan dari hulu sampai dengan hilir. Mempertimbangkan itu, masing masing kota atau pun kabupaten kalau berdiri sendiri-sendiri mereka tidak punya ekosistem yang lengkap seperti itu," paparnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Solo, Ferry Sephta Indrianto, mengatakan FGD ini sebagai proses tindak lanjut dari berbagai kegiatan telah dilakukan. Menurutnya, perlu adanya pemahaman sama dan perlu digagas untuk menuju proses aglomerasi Soloraya bisa terjadi secara teknokrasi.
Ferry Sephta Indrianto merasa bersyukur proses aglomerasi Soloraya atau Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten) berjalan pada right on the track.
"Kadin telah menjalin komunikasi intensif antarlembaga di wilayah Soloraya. Apakah itu selesai begitu saja, tentu tidak bisa. Pemerintah juga harus hadir karena di sisi dunia usaha sudah oke, tinggal pemerintah supaya aglomerasi bisa menghadirkan titik pertumbuhan ekonomi baru," katanya. (add)
(and_)