KLATEN, solotrust.com- Pada 2017 angka kemiskinan di Kabupaten Klaten sekitar 14 persen dan pada 2018 turun dua digit menjadi 12 persen. Namun angka kemiskinan di Klaten masih di atas rata-rata angka kemiskinan di tingkat Provinsi Jawa Tengah, yakni sekitar 11 persen.
Hal itu diungkapkan, Kepala Bappeda Kabupaten Klaten, Sunarno kepada sejumlah awak media dalam rangka temu akhir tahun dalam menghadapi pemilihan calon legislatif dan pemilihan presiden di sebuah rumah makan di Klaten, Rabu (26/12/2018).
Dikatakanya, selama kemimpinan Bupati Klaten Sri Mulyani berhasil menurunkan angka kemiskinan di Klaten. Menurutnya, untuk penanggulangan kemiskinan, pemkab Klaten pada 2019 ini masih melaksanakan program RTLH, jambanisasi, pendidikan dan pelatihan usaha oleh Disperinaker Klaten dan SKB Cawas.
"Kemudian peningkatan fasilitas pelayanan dasar seperti kesehatan, pencegahan stunting, dan pemberian subsidi bunga pada pelaku usaha yang pinjam di bank dengan anggaran Rp 2 miliar,"kata dia kepada wartawan.
Sementara itu di sisi lain, Bupati Klaten Sri Mulyani mengajak kepada wartawan yang bertugas di Kabupaten Klaten untuk ikut membangun Klaten. "Saya senang kalau temen-temen media ini ikut handarbeni, ayo kita majukan Klaten. Kita tahu kalian hidupnya di Klaten, cari sandang pangannya di Klaten," katanya.
Pada tahun ini Bupati mengakui ada program Klaten Kota Bunga Sejuta Warna masih belum maksimal. Pihaknya, meminta kepada OPD di tiap kecamatan dan desa untuk menanam bunga, seperti refugia maupun penghijauan lainnya.
"Yang refugia itu kami minta dipertahankan, tidak harus menanam bunga yang harganya mahal," katanya. (Jaka)
(wd)