KLATEN, solotrust.com - Masuk ke Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan hijau menyejukkan mata. Menariknya lagi, di sejumlah titik, mata kita akan tertuju dengan ikon wayang yang akan membawa bernostalgia ke masa lalu.
Di tengah gempuran arus modernisasi dan perkembangan teknologi, Desa Sidowarno masih eksis dikenal sebagai penghasil wayang berkualitas. Tak hanya dari masyarakat lokal, memiliki karya seni berkualitas tinggi membawa Desa Sidowarno dikenal hingga mancanegara.
Alhasil, kegigihan warga setempat dalam mempertahankan eksistensi kampung wayang menjadi salah satu alasan Desa Sidowarno dilirik Astra International dipilih sebagai satu dari ratusan Kampung Berseri Astra (KBA).
Nama besar Desa Sidowarno sebagai penghasil wayang kulit berkualitas tentu tak lepas dari semangat para perajin wayang kulit di desa setempat. Salah satunya Nardi yang dikenal Baron Wayang (50).
Warga kampung butuh Desa Sidowarno ini merupakan ketua pilar wirausaha daerah setempat. Nardi adalah generasi keempat dari leluhurnya yang hingga kini tetap menjaga eksistensi wayang di tengah gempuran modernisasi seni budaya.
“Perjalanan kami panjang bisa eksis seperti ini. Sebelum pandemi ada ratusan perajin wayang yang berkarya hingga tinggal lima orang saja dan setia. Sekarang kembali bangkit ada sekitar 80 perajin yang eksis," jelas Baron Wayang, Kamis (15/08/2024).
Ia mengaku hingga kini masih terus berkarya. Tak berhenti di situ, Baron Wayang juga menanamkan kecintaan anak pada wayang.
“Anak sekolah di kampung sudah kami ajarkan membuat wayang kulit. Setidaknya ada 35 anak tertarik dengan dunia ini," kata Baron Wayang.
Lebih lanjut ia menceritakan, sejak terbentuk usaha bersama (UB) pada 2017, Desa Sidowarno mulai berkembang. Berbagai penghargaan dan kejuaraan berhasil diraih seperti juara empat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kategori Suvenir 2023 Kemenparekraf RI.
Selain itu juga juara satu Kompetisi KBA Superior, juara satu Kompetisi KBA Inovation, juara satu Kampungku Kebanggaanku. Tahun ini kembali terpilih dan akhir Agustus diundang menerima penghargaan.
“Tidak sekadar memberi penghargaan, tapi Astra International mendorong pembangunan berkelanjutan melalui program KBA. Astra mengintegrasikan empat pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan lingkungan dalam setiap kegiatan pengembangan desa,” tuturnya.
Program KBA terbukti sudah membawa perubahan besar bagi 80 perajin wayang kulit di Dukuh Butuh. Lewat pendampingan Astra International, omzet para perajin tidak hanya meningkat tajam, namun juga menumbuhkan solidaritas di antara mereka.
“Sekarang satu perajin rata-rata bisa membuat delapan hingga belasan wayang per bulan untuk pasar domestik dengan penghasilan kotor Rp5juta hingga Rp6 juta,” ungkapnya. (nas)
(and_)