KLATEN, solotrust.com - Sejumlah warga di Dukuh Kemiri, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten mengeluhkan banyaknya truk material galian C dari lereng Merapi yang melintasi desa setempat.
Pasalnya, tidak adanya larangan dari dinas terkait soal kegiatan truk yang melintas pada jalur yang tidak resmi bagi truk material galian C tersebut. Akibatnya, jalan rusak dan gorong-gorong ambles.
Meski pihak desa setempat sudah berulang kali mengajukan permohonan agar sejumlah gorong-gorong yang ambles itu segera diperbaiki, namun hingga saat belum juga terealisasikan.
Kepala Desa Kemiri Juremi, mengatakan apabila gorong-gorong yang ada di wilayah Kemiri itu tidak segera diperbaiki akan berisiko bagi para penguna kendaraan roda dua, terutama pada saat malam hari.
"Yang paling parah di Dukuh Kemiri ada satu titik yang ambles, dan Dukuh Satriyan gorong-gorong yang ambles. Ini sangat berbahaya bagi pengendara roda dua. Apalagi kalau malam hari," ungkap Juremi, Rabu (3/1/2018).
Suripto (46) warga setempat mengaku, selama gorong-gorong ambles berulang kali ada kecelakaan. Selain jalan menyempit, sangat berbahaya saat jam sekolah atau jam kerja.
"Para pekerja itu kalau naik motor kencang-kencang, mungkin mengejar waktu, truk material ini harus dilarang melintas jam kerja atau jam sekolah. Karena sangat bahaya bagi pengendara roda dua," kata Suripto.
Pantauan solotrust.com di lokasi, truk-truk material itu hampir 24 jam melintasi jalan Kemiri-Mundu. Untuk gorong-gorong yang ambles, sementara warga memasang tali rapiah, kayu, dan pembatas jalan dari batu. Hal itu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban.
(joko)
(way)