SOLO, solotrust.com- Pusat Grosir Solo (PGS) mengalami lonjakan pengunjung hingga 40 persen di periode libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru). Hal ini diungkap oleh Marketing Communication Manager PGS, S. Yuswandari saat ditemui solotrust.com di kantornya, Rabu (26/12/2018).
"Untuk okupansi pengunjung, karena kita termasuk lokasi Pariwisata Kota Solo, di hari Minggu sampai 15.000 pengunjung. Jumlah itu lebih banyak dibanding hari biasa yang sekitar 12.000 pengunjung," tuturnya.
Akibat kenaikan pengunjung tersebut, area parkir pun sampai membludak sehingga diberlakukan sistem buka tutup. Bahkan pihaknya bekerjasama dengan Disperindag terkait ijin pemanfaatan area parkir di Galabo, yang terletak di seberang gedung PGS. Karena Galabo masih kosong saat siang hari, sehingga dipakai untuk parkir tamu-tamu PGS.
"Kerjasama dengan Disperindag untuk sementara. Karena parkir kurang, untuk penambahan parkir di Galabo untuk siang hari, karena operasi PGS sampai sore. Mobilisasinya dari parkir Galabo tinggal menyeberang ke PGS," jelasnya.
Selain penambahan area parkir, pihaknya juga memperhatikan sisi keamanan, yaitu dengan melakukan penambahan personil keamanan di titik-titik rawan. Terlebih karena banyak yang menyeberang dari Galabo ke PGS. Kemudian dilakukan penambahan PKD dan tim parkir dimaksimalkan untuk membantu sistem parkir buka tutup dan maksimalisasi lahan parkir.
Pihaknya juga selalu mengingatkan baik para tenant maupun pengunjung untuk waspada saat berbelanja. Setiap hari dari mulai 1 Desember, manajemen sudah menginformasikan agar para pengunjung tidak lupa untuk menjaga barang-barang bawaan dan bagi tenant untuk menjaga barang-barang dagangannya. Karena dengan kondisi banyaknya wisatawan dari lokal sampai internasional yang datang, semua orang sibuk menyambut masa panen di akhir tahun ini.
Meski diakui lumayan, kenaikan pengunjung saat Nataru ini tidak sebanyak saat Lebaran. Dibandingkan Nataru yang kenaikannya lebih kurang 40%, saat bulan puasa hingga Lebaran, kenaikan orang yang datang dan belanja di PGS bisa dua kali lipatnya. Dimana pengunjung didominasi 70 dari luar kota dan 30 persen wisatawan lokal.
Adapun produk unggulan yang paling diminati pengunjung di PGS adalah batik pakaian jadi. Menurut Yusi, harga batik pakaian jadi berkisar mulai dari Rp30.000 sampai Rp100.000 bahkan ada yang lebih murah. Selain batik, aksesoris kerajinan tangan seperti tas batik, kalung batik dan lainnya.
"Karena memang PGS masih satu-satunya pusat grosir batik pakaian jadi, termurah di kota Solo. Jadi Tujuan orang datang ke sini, 90 persen untuk beli oleh-oleh baju batikm sisanya asesoris," pungkasnya. (Rum)
(wd)