Hard News

Pengelolaan Operasional Pintu Air dan Bendungan Oleh Pemkot Efektif Per 2 Januari

Jateng & DIY

2 Januari 2019 09:51 WIB

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo saat meninjau Bendung Tirtonadi, salah satu proyek penanganan banjir di Kota Solo beberapa waktu lalu.

SOLO, solotrust.com – Pemkot Surakarta menerima pelimpahan tanggung jawab operasional 9 pintu air dan satu bendungan di Kota Solo dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, pengelolaan operasional bangunan beserta kelengkapan pengendali banjir berlaku efektif mulai 2 Januari 2019.

"Iya benar sudah diserahkan ke Pemkot, anggaran untuk operasional kami siapkan, mencakup perawatan pompa air semisal oli, bahan bakar, dan gaji operator. Setiap pintu air akan dijaga satu petugas, orangnya sudah siap," kata Rudy kepada solotrust.com di Balai Kota Rabu (2/1/2018)



“Delapan pintu air beserta kelengkapannya dan 8 set pintu air di Sungai Bengawan Solo, 1 pompa air dan 1 set pintu air di kali pepe hulu dan 1 bendungan di Sudiroprajan,” imbuh Rudy

Selain itu, Rudy menerangkan, BBWSBS juga melimpahkan pengelolaan lanskap Taman Tirtonadi dan Taman Ronggowarsito Jurug kepada Pemkot.

"Termasuk Taman Ronggowarsito, perawatan dan sebagainya diserahkan ke Pemkot, akan ditata," Katanya.

Kepala BBWSBS Charisal Akdian Manu menambahkan, pihaknya telah memberikan pelatihan terhadap 51 peserta dari kelurahan, kecamatan dan pemangku kepentingan terkait di Kota Solo termasuk menyerahkan buku manual operasional pompa kepada Pemkot.

“Kami juga telah menggelar pelatihan untuk mendukung operasional pintu air, bendung dan pompa air tersebut,” kata Charisal.

Seperti diberitakan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menyerahkan tanggung jawab operasional pintu air dan bendungan kepada Pemkot Surakarta. Penandatanganan berita acara serah terima operasional dilakukan pada saat apel akhir tahun Pemkot Senin (31/12/2018).

“Ada 10 bangunan pengendali banjir yang meliputi 9 pintu air dan 1 bendungan di Kota Solo, hal ini sebagai langkah sinergitas penanganan banjir di Kota Solo, antara BBWS dan Pemkot” ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Charisal Akdian Manu kepada solotrust.com, Rabu (2/1/2018)

Dijelaskan Charisal, saat ini debit air dari kota solo mengalami peningkatan yang dulunya hanya memiliki debit kapasitas pengaliran Q10 dengan katageri kota, dan saat ini menjadi kategori metropolitan dengan debit kapasitas pengaliran Q50. Sementara untuk wilayah pelimpahan pengelolaan seluruhnya terletak di wilayah Jebres, Semanggi, Pucangsawit, serta Kali Pepe hulu dan hilir.

“Peningkatan status kategori tersebut dikarenakan kompleksnya permasalahan di Kota Solo terkait permasalahan banjir, salah satunya kepadatan penduduk, kami share bersama Pemkot, jadi biaya operasional yang sebelumnya kami tanggung bisa dialihkan ke program lainnya dalam penanganan banjir," bebernya. (adr)

(wd)