Hard News

Bawaslu Provinsi Jateng Kaji Tabligh Akbar Alumni 212 di Solo

Jateng & DIY

14 Januari 2019 10:35 WIB

Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Fajar Saka.

SOLO, solotrust.com - Tim Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah dan Bawaslu Kota Surakarta tampak berada di tengah-tengah gelaran tabligh akbar yang berlangsung, Minggu (13/1/2019) di Kawasan Bundaran Gladag, Solo.

Kehadirannya Bawaslu untuk mengawasi kegiatan melibatkan ribuan massa yang berpotensi terselip aroma politik itu. Bawaslu akan mengkaji lebih dalam dengan menghimpun bukti-bukti untuk menentukan apakah ada pelanggaran dalam penyelenggaraan tabligh akbar tersebut.



Ia menerangkan setelah bukti dikumpulkan, akan dicermati satu per satu dan bakal diadakan pleno Bawaslu untuk menentukan putusan.

"Soal pelanggaran kami kumpulkan jajaran bawaslu kita sudah sebar panwas, nanti kami kumpulkan di kantor Bawaslu Surakarta kami lihat faktanya dulu, dokumentasi, drone, kami punya rekaman nanti kami cek, diperiksa untuk menentukan apakah ada pelanggaran atau tidak," ujar Fajar Saka, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah saat ditemui solotrust.com

Sebagaimana diketahui, kegiatan Tabligh Akbar dihadiri seribuan massa dari wilayah Solo dan sekitarnya. Tabligh akbar menghadirkan orator, diantaranya Ketua Tim Advikasi Reaksi Cepat M. Taufik, Mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi, hingga Ketua DPP PA 212, Slamet Maarif. Dalam orasi mereka, menyampaikan kritik pedas terhadap pemerintahan saat ini yang dinilai tidak adil terhadap rakyat dan semena-mena.

Dalam acara tabligh akabar itu juga sedianya dihadiri oleh Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan tokoh Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar. Namun, keduanya batal hadir. Justru tampak dalam acara itu, tokoh PAN dan Muhammadiyah, Amien Rais.

Saat ditemui awak media, sebelum meninggalkan lokasi Tabligh Akbar, Amien menyampaikan bila gelombang kekuatan terhadap perubahan melalui pergantian presiden sudah tak dapat dibendung lagi. Amien mengapresiasi ribuan massa yang tabligh akbar sebagai symbol seruan aspirasi.

“Mereka menyerukan aspirasi mereka dengan tertib, itu kekuatan moral, apa pun yang terjadi saya menyerahkan semua kepada Allah, Insyaallah saya melihat gelombang untuk perubahan dengan ganti presiden sudah sangat aman kuat. Unstoppable, tidak dapat disetop lagi,” ujar Amien Rais. (adr)

(wd)