KLATEN, solotrust.com - Populasi tawon vespa affinis (TFA) di wilayah Klaten terus berkembang hingga menewaskan tujuh orang dalam kurun setahun terakhir. Untuk itu, Pemerintah Daerah berencana membuat tim penanggulangan menangani kasus ini.
Populasi tawon vespa affinis atau dikenal sebagai tawon ndas bersabuk kuning ini disbeut berkembang tidak hanya di pedesaan, namun juga merambah di perkotaan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Satpol PP Kabupaten Klaten Sugeng Haryanto dalam sosialisasi di Pendopo Pemkab Klaten yang diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri dari kepala desa, camat, kepala Puskesmas, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Klaten, serta para relawan dari SAR Klaten, PMI, ORARI, RAPI dan komponen relawan lainnya di Klaten.
“Ini untuk mengantisipasi timbulnya tawon yang membahayakan masyarakat,” katanya kepada wartawan, Senin (14/1/2019).
Bupati Klaten Sri Mulyani dalam sambutan yang dibacakan Asisten I Sekda Klaten Rony Roekmito mengatakan, pada 2018 ini ada 207 laporan keberadaan tawon vespa affinis. Dari laporan tersebut, tujuh warga meregang nyawa dan 1 ekor kambing tewas karena disengat tawon ndas ini.
“Kemudian tahun sebelumnya, yakni 2017 ada dua warga Klaten juga meninggal karena sengatan tawon tersebut, sehingga sampai sekarang sudah ada 9 warga Klaten yang meninggal karena sengatan tawon vespa affinis,” jelasnya.
Maka dari itu, kata Rony, perlu dibentuk tim penanggulangan tawon vespa affinis. Sehingga dengan dibentuk tim penanggulangan tawon vespa affinis, maka tim dapat mempelajari penyebab tawon berkembang cepat, dan habitatnya juga bisa pindah cepat.
“Tim nantinya juga dapat melakukan tindakan secara cepat saat ada warga disengat tawon, sehingga tidak jatuh korban jiwa lagi akibat sengatan tawon vespa affinis,” kata dia. (Jaka)
(way)