JAKARTA, solotrust.com – Polri dan PSSI mengadakan pertemuan untuk membahas kerja sama terkait perkembangan sepak bola di Indonesia. Selain menyoroti soal penyelesaian kasus pengaturan skor (match fixing), kedua belah pihak juga fokus ke aspek yang lain.
Dalam pertemuan antara Polri dan PSSI, yang juga dihadiri perwakilan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan perwakilan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) di Jakarta, Selasa (15/1/19), mendiskusikan tentang kolaborasi yang akan dijalankan antara Polri dan PSSI.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, kerangka kerja sama akan segera disiapkan. PSSI ingin kerja sama yang luas dengan Polri dan perlu dituangkan dalam MoU.
“Tidak cuma kasus match fixing atau match manipulation, kita juga ingin kerja sama dalam hal pengamanan pertandingan,” jelas Ratu Tisha melalui keterangan tertulis.
Lebih detail ia menjelaskan, PSSI nantinya menangani pelanggaran olahraga yang diatur dalam kode disiplin PSSI, AFC, dan FIFA. Sementara Polri lebih menangani ruang lingkup pelanggaran pidana atau yang masuk dalam hukum nasional.
“Pihak kepolisian nantinya akan banyak mengurusi pelanggaran-pelanggaran pidana yang ada di seputar terjadinya dugaan match fixing, sedangkan untuk membuktikan terjadinya match fixing atau tidak, itu ranahnya PSSI. Jadi, diharapkan dua badan ini bisa bekerja sama dengan baik,” tutur dia.
Sementara Karobinops Sops Polri Brigjen Pol Imam Sugianto mengatakan, sinergi ini bisa lebih menjabarkan peran masing-masing pihak dalam menangani permasalahan yang menyangkut sepak bola.
“Dengan adanya sinergi, maka kita akan tahu tugas pokok dan fungsi masing-masing,” jelas Karobinops Sops Polri.
(way)