Hard News

Koridor Jensud Bukan Salib, Tapi Arah Mata Angin

Jateng & DIY

17 Januari 2019 09:29 WIB

Desain penataan andesit di Tugu Pemandengan.(istimewa)

SOLO, solotrust.com – Setelah sempat viral dan ramai diperbincangkan di lini media sosial terkait foto tampak atas desain penataan koridor Jendral Sudirman yang menyerupai salib lambang umat kristiani, Pemkot Surakarta akhirnya angkat suara. Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Surakarta, Taufan Basuki tegas membantah bila desain tersebut ada kaitanya dengan unsur agama, melainkan sebuah kearifan lokal.

“Bukan salib, tidak ada yang mengarah ke salah satu agama, itu adalah desain delapan arah mata angin, yang menjadi bagian dari filosofi Tugu Pemandengan yang ada kaitannya dengan Keraton, dan desain akan nampak jika dilihat secara keseluruhan dari Tugu Pemandengan hingga Gladag, jangan hanya dilihat secara parsial,” jelas Taufan saat memberikan keterangan kepada awak media di Balai Kota Surakarta, Rabu (16/1/2019) siang.



Lanjut dia, Pemkot pun menekankan dalam masa pemeliharaan ini tidak merubah tatanan desain tersebut supaya masyarakat tidak lagi menyalahartikan. Jadi, perbaikan yang dilakukan bukan pada merubah desain, akan tetapi memperbaiki beberapa titik paving yang rusak.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersamaan dan kebanggaan akan Kota Solo tercinta. Bahkan, ia pun menganggap ini hanyalah persoalan kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan.

 “Saya anggap ini persoalan kecil dan semuanya juga sudah jelas, kalau desainnya itu memuat kearifan lokal, bukan symbol sebuah agama,” terang Wawali. (adr)

(wd)