SOLO, solotrust.com - Pemkot Surakarta sedang mengupayakan skema agar selama penataan Koridor Jendral Sudirman sebagian badan jalan tetap bisa dilalui kendaraan tanpa harus menutup. Maka dari itu, Pemkot menggandeng pemangku kepentingan terkait guna membahas arus lalu lintas.
"Untuk menyusun skema manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) di Jalan Jenderal Sudirman selama penataan berlangsung, kami akan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Satlantas Polresta Surakarta," ujar Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Mudo Prayitno, kepada solotrust.com Jumat (31/8/2018)
"Kami usahakan agar Koridor Jensud tidak sampai ditutup total selama proyek berlangsung, separuh badan Jalan masih mampu untuk menampung kendaraan dari dua arah," tambah dia.
Namun, jika ruas jalan itu ditutup total maka diprediksi selama penataan berlangsung, kemacetan lalu lintas akan terjadi di sejumlah ruas jalan seperti Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Ronggowarsito, Jalan Arifin dan Jalan Mayor Kusmanto.
"Lebih baik proyek dilakukan secara bertahap. Bisa dari sisi barat atau timur dulu." ucap dia.
Meski begitu, kepastian MRLL di Koridor Jensud masih menunggu paparan detil pelaksanaan proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
"Kami membutuhkan gambaran mengenai metode, batas lokasi dan waktu pekerjaan, sebelum menyusun skema rekayasa lalu lintas itu," urainya.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Surakarta mulai tahun ini melakukan penataan Koridor Jensud dengan mengganti aspal jalan dengan batu andesit di segmen Bank Indonesia, hingga Tugu Pemandengan agar kesan kuno kawasan itu semakin tampak sebagai landmark kota Solo. (adr)
(wd)