KLATEN, solotrust.com- Meski diguyur hujan, ribuan orang yang mengatasnamakan gerakan petani bermartabat turun ke jalan mengutuk keras pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto, terkait Klaten kebanjiran import beras dan petani menanggis karena beras import.

Setelah berkumpul di Taman Lampion Klaten, mereka long march sekitar tiga kilometer dari Taman Lampion menuju depan Matahari Plaza di jalan Pemuda Klaten.

Dengan membawa replika berbentuk orang yang bertuliskan raja hoaks di tubuhnya, dan bertuliskan beras import di bawahnya diikat di pohon kemudian diseret dalam long march menuju depan Plaza Klaten.

Para pendemo juga membawa poster bertulisan tolak Prabowo ke Klaten, serta menyerukan yel-yel petani Klaten makmur, Klaten gudangnya beras.

Dalam aksinya, petani Klaten bermartabat tersebut mendapat pengawalan ketat oleh petugas kepolisian Polres Klaten.  

Koordinator Aksi Rudianto, meminta kepada para petani di Klaten tidak termakan dengan berita bohong (hoaks) yang menyebutkan Klaten kebanjiran beras import, petani Klaten menanggis karena beras import.

“Klaten itu tempatnya beras, bahkan sebagai pemasok beras di Soloraya ini. Kenapa petani Klaten menangis,” katanya kepada wartawan, Minggu(20/1/2019)pagi.

Rudianto, juga meminta kepada Prabowo Subianto untuk mencabut statmentnya terkait petani Klaten menanggis karena kebanjiran beras import.

“Kami tidak setuju kalau petani Klaten ini dikatakan menangis. Kami tidak meyakini, Klaten adalah penyangga beras tingkat nasional,” ujar dia.

Dalam hal ini, para petani di Klaten meminta Prabowo Subianto menjabut statmentnya atau meminta maaf terhadap petani Klaten atas ucapanya yang membuat resah petani.

“Kami mewakili petani, saya memohon Prabowo mencabut statmentnya dan meminta maaf kepada petani di Klaten,” kata Rudianto.

Usai melakukan  long march, gerakan petani bermartabat Klaten tersebut membubarkan diri dengan tertib. (Jaka) 

(wd)