SRAGEN, solotrust.com - Seribuan anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) siap mengikuti apel dalam rangkaian hari lahir (Harlah) ke-91 Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Pada momentum ini, Anshor Sragen berkomitmen untuk terus mengawal isu ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, di antaranya perjuangan petani keramba di Waduk Kedung Ombo (WKO).
Menurut Ketua GP Anshor Sragen, Endro Supriyadi, apel Kader Patriot Ketahanan Pangan diikuti setidaknya seribu anggota. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (10/05/2025) di GOR Diponegoro.
Dalam peringatan harlah ini, GP Ansor Sragen juga ingin menyampaikan keberpihakan kepada masyarakat yang menggantungkan hidupnya lewat keramba Waduk Kedung Ombo di Kecamatan Sumberlawang dan Miri. Para petani keramba menghadapi tantangan dari rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan itu.
”Awalnya, lima persen lahan di WKO terdampak, namun kini berkembang menjadi 20 persen. Ini berdampak pada mata pencaharian masyarakat, khususnya peternak ikan di kawasan keramba,” ungkap Endro Supriyadi kepada wartawan di Kantor PCNU Sragen, Jumat (09/05/2025).
Terkait rencana pembangunan PLTS, pihaknya menegaskan GP Ansor tak menolak proyek itu, namun meminta dialog komprehensif untuk mencari jalan tengah. Dia juga menyebutkan kekhawatiran nelayan terkait fenomena upwelling yang memaksa mereka menggeser keramba ke wilayah lain, sehingga berpotensi menimbulkan masalah baru ketika nanti ada proyek PLTS.
Mengatasi persoalan ini, GP Ansor Sragen telah melakukan advokasi bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor dan menggelar audiensi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Kami berharap ada solusi yang tidak merugikan pihak manapun, sehingga aspirasi masyarakat Sumberlawang dan sekitarnya dapat terakomodasi,” pungkas Endro Supriyadi. (wah)
(and_)