SOLO, solotrust.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta semakin memantapkan diri sebagai kampus benteng Pancasila yang menjadi resonansi kerukunan dalam keberagaman Indonesia.
Hal itu ditandai dengan wujud nyata UNS dalam merealisasikan bangunan Klenteng bagi umat Konghucu. Klenteng itu dibangun tidak jauh dari Fakultas Hukum UNS. Tempat ibadah ini menjadi satu-satunya Klenteng berada di lingkungan kampus di Indonesia yang berdampingan dengan tempat peribadatan bagi umat beragama lainnya.
"Itulah nilai yang selalu diwariskan oleh leluhur bangsa kita sebagaimana saya meyakini ucapan bijak dalam Bahasa Jawa rukun agawe santosa, crah agwe bubrah,” ujar Ravik kepada wartawan di sela peletakan batu pertama.
Adapun dalam peletakan batu pertama dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Ravik Karsidi, Sumartono Hadinoto, Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta sekaligus sebagai Dewan Penyantun UNS, para Pimpinan dan Pengurus Majelis Agama Konghucu Indonesia serta para Pimpinan Universitas dan Fakultas di lingkungan UNS.
Ravik menerangkan, Klenteng ini dinamakan Klenteng Konchu Bio yang memiliki arti sinar kebajikan. Menurut Ravik, pembangunan Klenteng ini menjadi wujud pluralisme bangsa Indonesia. Dan sumber daya manusia UNS harus cerdas secara intelektual dan spiritualnya.
"Untuk kecerdasan spiritual maka kita semua berupaya menjadi manusia yang religius. Strateginya adalah di area kampus harus dijamin semua umat beragama untuk dapat melaksanakan ibadahnya dengan mudah. UNS sudah memiliki 4 tempat ibadah, sekarang kita bangun lagi sebuah Klenteng" ungkapnya.
Pembangunan Klenteng ini juga sebagai upaya membawa kampus UNS sebagai entitas pendidikan tinggi bagi semuanya.
"Memasuki usia UNS yang ke-43 tahun pada tanggal 11 Maret nanti, UNS terus berbenah diri untuk mewujudkan cita-citanya. UNS milik semuanya dan bukan milik sekelompok masyarakat saja," ucapnya.
Sehingga, dalam usia ke-43 tahun nanti, semakin lengkaplah sarana beribadah di UNS bagi semua umat di kampus. Sebelumnya, UNS sudah memiliki masjid, gereja, pura, vihara di dalam kompleks UNS dengan berdampingan.
"Kita tidak melihat berapa umatnya yang ada di UNS tetapi yang kita lihat adalah keadilan dalam menjalankan ibadah bagi semua umat beragama. Oleh karena itu, dengan adanya Klenteng yang akan berdiri di area ini akan menjadi jaminan institusi bahwa semua umat beragama yang ada di UNS punya tempat sucinya," katanya.
Dengan adanya Klenteng ini pihaknya berharap bahwa kehidupan beragama dengan semangat toleransi, tenggangrasa, saling hormat-menghormati dapat menjadi karakter setiap insan yang ada di UNS ataupun alumni UNS.
"Saya mengajak kepada semua pihak untuk mewujudkan Klenteng ini dengan satu niat, yaitu berbuat kebaikan sebagaimana nama yang akan digunakan bagi Klenteng itu, kita harapkan juga secapat-cepatnya bangunan Klenteng ini segera rampung dan segera dapat diresmikan segera untuk pemanfaatannya, mendapat kelancaran dan tiada hambatan suatu apapun," pungkas Ravik. (adr)
(wd)