Ekonomi & Bisnis

Bahan Makanan dan Perumahan Sebabkan Inflasi Januari 2019

Ekonomi & Bisnis

11 Februari 2019 02:04 WIB

Ilustrasi. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com- Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,39 persen pada Januari 2019, di mana bobot komoditas penyumbang yang cukup tinggi adalah bahan makanan dan perumahan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) R. Bagus Rahmat Susanto kepada solotrust.com.

"Januari selalu terjadi inflasi, dengan angka 0,39 persen terhitung masih agak rendah dibanding inflasi Desember dan Januari 2018. Penyumbang inflasi terbesar di Bulan Januari biasanya tarif rumah sakit, tapi ternyata tahun ini tidak mengalami kenaikan," tuturnya, belum lama ini.



Inflasi sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,81 tersebut lebih rendah bila dibandingkan Desember 2018 yang mengalami inflasi 0,57 persen dengan IHK 129,30 persen. Jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya lebih rendah, di mana inflasi Januari 2018 sebesar 0,55 persen.

Sedangkan laju inflasi tahun kalender Januari 2019 sebesar 0,39 persen dan year on year (Januari 2019 terhadap Januari 2018) mencapai 2,29 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHK-nya, lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan yaitu kelompok bahan makanan naik 0,63 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,86 persen; kelompok kesehatan naik 0,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,28 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,31 persen.

Sebaliknya kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau turun 0,15 persen. Sedangkan kelompok sandang relatif stabil.

"Dari 137 komoditas berubah, sebanyak 84 komoditas harga naik dan 53 komoditas harganya turun," imbuhnya.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain upah tukang bukan mandor, tarif angkutan udara, bawang putih, kontrak rumah, tomat sayur, bawang merah, genteng, surat kabar harian, biaya pemeliharaan / servis, dan rokok kretek filter.

Sedangkan 10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat inflasi atau penyumbang deflasi meliputi bensin, air kemasan, tarif kereta api, makanan ringan, sawi hijau, buncis, kacang panjang, salak, jeruk, dan telur ayam ras.

Dari enam kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Januari 2019 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Solo 0,39 persen, diikuti kota Cilacap sebesar 0,33 persen, Tegal 0,31 perse, Kudus 0,24 persen, Kota Semarang 0,22 persen, dan inflasi terendah terjadi di Purwokerto 0,16 persen.

Dari 82 kota IHK nasional, 73 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen dan inflasi terendah terjadi di Pematang Siantar sebesar 0,01 persen.

Sebaliknya, kondisi deflasi terbesar terjadi di Tual sebesar 0,87 persen dan deflasi terkecil terjadi di Merauke sebesar 0,01 persen. (rum)

(way)