Hard News

Diserang Kera, Petani di Lereng Merapi Pasang Jaring

Jateng & DIY

22 Februari 2019 10:28 WIB

Petani memasang jaring untuk melindungi tanaman dari serangan kera.

BOYOLALI, solotrust.com- Kawanan kera liar dari Gunung Merapi, kembali turun gunung dan merusak ladang pertanian di wilayah lereng Merapi Boyolali.  Meski petani sudah melindungi lahan pertaniannya dengan cara memagari menggunakan jarring, namun, kera liar tetap bisa masuk dan merusak tanaman.

Maskuri petani di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Boyolali mengaku resah setelah kawanan kera dari merapi turun dan memakan tanaman sayuran.



“Tanaman milik saya rusak dimakan kera liar. Biasanya tidak seperti ini. Mungkin karena diatas (merapi) sudah tidak ada makanan lagi,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).

Meski sudah berbagai cara sudah dilakukan, kata Maskuri,kawanan kera liar tersebut tetap saja merusak tanaman.

“Kawanan kera itu datangnya tidak bisa dipastikan, apakah pagi, siang atau sore hari. Tidak menentu. Mereka bergerombol,” katanya.

Agar tetap utuh tanaman sayurnya, Maskuri lalu memasang jaring sebagai penghalang serangan kera.

“Saya sudah memasang jaring, tetap saja kera itu bisa masuk. Bahkan populasi kera diperkirakan semakin bertambah banyak karena kera liar tersebut merupakan hewan yang dilindungi dan tidak boleh diburu,” ujar dia.

Akibatnya, petani di lereng merapi harus menanggung kerugian yang cukup besar karena kawanan kera itu tidak hanya memakan tanaman saja, tapi juga merusak sebagian besar tanaman yang ditanam petani.

“Wah, ya tidak terhitung kerugiannya. Itukan tidak hanya memakan tanaman sayuran saja, tapi juga memakan tanaman lainnya,”kata dia. 

Bahwa kera-kera tersebut sudah ada sejak erupsi Gunung Merapi  2010 silam dan kini mulai turun lagi dengan populasi yang lebih lebih banyak.

“Ya, petani di sini berharap, instansi terkait segera turun tangan membantu untuk mengendalikan  serangan kera liar agar kembali ke habitat asalnya di kawasan hutan Gunung Merapi,”kata Maskuri. (Jaka)

(wd)