JAKARTA, solotrust.com – Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), periode kemarau pertama akan dialami pesisir Sumatera bagian tengah dan Kalimantan bagian barat.
Dalam keterangan tertulisnya, curah hujan di sepuluh hari pertama pada Februari menunjukkan curah hujan kategori rendah yang tampak di sebagian besar Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Riau, serta sebagian Kalimantan Utara dan Timur, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Tengah.
Beberapa tempat di pesisir timur Aceh, Sumatera Utara, dan Riau terindikasi mengalami hari kering berurutan 6-20 hari (kategori pendek dan menengah).
Sementara di Riau, hari tanpa hujan kategori panjang (21 - 30 hari) telah terjadi di Rangsang, Rangsang Pesisir, dan daerah Tebing Tinggi.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menjelaskan, selama 10 hari kedua pada Februari, wilayah subsiden/kering mendominasi wilayah Indonesia hingga 10 hari terakhir di Februari. Hal ini ditengarai sebagai MJO (Madden Julian Oscillation/massa udara basah) fase kering.
Kondisi ini, tambahnya, akan menyebabkan proses konvektif (penguapan) dan pembentukan awan hujan terhambat.
"Kondisi kurang hujan di wilayah-wilayah tersebut didukung oleh kondisi troposfer bagian tengah yang didominasi kelembaban udara yang relative rendah. Ini sesuai dengan peta prediksi spasial anomali radiasi balik matahari gelombang panjang (OLR)," jelasnya.
Seiring dengan masuknya periode kemarau, pihaknya mewanti-wanti adanya peningkatan jumlah titik api (hotspot) pada dua pekan terakhir ini di berapa wilayah.
(way)