SOLO, solotrust.com – Pembangunan Museum Keris Nusantara merupakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya berupa keris. Keris merupakan sebuah warisan budaya yang mempunyai filosofi yang sangat tinggi. Melalui keris, perjalanan sebuah sejarah dapat terlihat.
“Museum Keris Nusantara ini sebagai wujud nyata komitmen Pemkot Surakarta terhadap pelestarian budaya khususnya keris, yg telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak 25 November 2005.” Ujar Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di sela peresmian Museum.
Museum Keris Nusantara berlokasi di Jalan Bhayangkara nomor 2 Surakarta, dibangun di atas tanah dengan luas 6.968 meter persegi. Museum Ini mulai dibangun pada tahun 2013, menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pembangunan museum ini mendapat 3 kali gelontoran dana dari APBN, dengan rincian pada 2013 mendapat gelontoran dana sebesar Rp 7.920.602.000, 2014 sebesar Rp 5.582.071.500, dan pada 2015 mendapat Rp 8.469.647.500, sementara dana dari APBD sebesar Rp 1.235.241.898.
Dengan dana tersebut, Pemkot Surakarta berhasil menyelesaikan pembangunannya dan telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (9/8/2017) siang.
Museum Keris Nusantara saat ini memiliki 409 buah koleksi keris. Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan menghibahkan koleksi kerisnya ke Museum Keris Nusantara, termasuk keris pemberian Perdana Menteri Belanda.
Penulis : Basnando – Dhika Lukmana
Editor : Widiyanto
(Patner)