Solotrust.com - Leonardo DiCaprio, aktor dan aktivis lingkungan turut memberikan perhatiannya terhadap masalah limbah plastik di Indonesia, yang dia bagikan kepada 29,8 juta pengikutnya di Instagram.
Belum lama ini, tepatnya Jumat (15/3/2019), via Instagram pribadinya Leonardo mengunggah ulang salah satu postingan dari proyek dokumenter berjudul "Landfill midwife" di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Bantar Gebang karya Elisabetta Zavoli. Zavoli sebelumnya mengunggah postingannya lewat akun @everydayclimatechange.
"Beberapa pria dari desa Cikiwul menangkap ikan di perairan berlumpur yang sangat tercemar yang merembes dari zona pembuangan terbesar Bantar Gebang. TPA Bantar Gebang menerima limbah sekitar 15 juta orang yang tinggal di Jakarta. Pemulung membutuhkan sampah untuk mencari nafkah dan masyarakat Indonesia membutuhkan pemulung untuk mendaur ulang semua bahan yang mungkin akan dibuang begitu saja," tulis postingan tersebut di awal.
Dalam postingannya, Zavoli melanjutkan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua setelah Cina sebagai negara pencemar plastik terbesar di dunia. Laporan menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan 187,2 juta ton sampah plastik setiap tahun, yangmana lebih dari 1 juta tonnya bocor ke laut.
"Studi terbaru menemukan bahwa ketika plastik membusuk, mereka memancarkan jejak metana dan etilena, dua gas rumah kaca yang kuat, dan laju emisi pun meningkat seiring waktu. Emisi terjadi ketika bahan plastik terpapar radiasi matahari sekitar, baik di air atau di udara. Tetapi di udara, tingkat emisi jauh lebih tinggi," lanjut Zavoli.
Polietilena, yang digunakan dalam tas belanja, adalah polimer sintetik yang paling banyak diproduksi dan dibuang secara global dan ditemukan sebagai penghasil metana dan etilena yang paling produktif.
"Diperkirakan lebih dari 8 miliar ton plastik telah diproduksi sejak tahun 1950, menjadikan plastik salah satu bahan buatan manusia terbesar di planet ini, setelah baja dan semen," lanjutnya.
Dari volume itu, lebih dari setengahnya diproduksi dalam 16 tahun terakhir, di tengah boomingnya pemakaian plastik sekali pakai. Tingkat produksi tahunan saat ini diperkirakan akan berlipat ganda dalam 20 tahun ke depan.
Leonardo DiCaprio sendiri dikenal aktif sebagai pegiat isu lingkungan. Ia mendirikan Leonardo DiCaprio Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang khusus mempromosikan tentang kesadaran lingkungan.
"Kami mendukung proyek-proyek di seluruh dunia yang membangun ketahanan iklim, melindungi satwa liar yang rentan, dan memulihkan keseimbangan ekosistem dan komunitas yang terancam," tulis lembaga tersebut dalam website resminya www.leonardodicaprio.org.
Lembaga tersebut didirikan Leonardo pada 1998, satu tahun setelah filmnya "Titanic" rilis. Hingga saat ini, lembaga tersebut telah bergerak di 50 negara di dunia. (Lin)
(wd)