SOLO, solotrust.com - Jaringan Masyarakat Peduli Pemilu (JMPP) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Pemilu 2019 agar berjalan damai dan bermartabat. Ajakan itu menjadi poin penting dalam Deklarasi Pemilu Damai di Gedung Rikma, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (23/3/2019) malam.
JMPP merupakan wadah kumpulan individu dari berbagai latar belakang, di antaranya tokoh masyarakat, tokoh politik, tokoh agama, kalangan milenial, pemuda karang taruna, dan berbagai organisasi masyarakat lainnya. Mereka bersatu dengan satu tujuan, yakni mewujudkan pemilu damai.
Kegiatan yang mengusung tema "Mewujudkan Pemilu Berkualitas, Jujur dan Adil" ini diikuti sekitar 200-an warga di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon. Meski turun hujan, namun tak menyurutkan semangat mereka menebarkan ajakan pemilu damai.
Koordinator JMPP Diah Warih Anjari mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menggerakkan masyarakat supaya menyukseskan Pemilu 2019 tanggal 17 April mendatang agar terlaksana dengan jujur, adil, dan berkualitas sebagaimana diusung dalam tema.
“Ya kami ajak masyarakat agar tidak golput, memilih sesuai hati nurani gunakan hak suara. Selain itu, meskipun berbeda pilihan harus tetap bersatu, jangan terpecah belah," kata aktivis yang akrab disapa Warih itu saat dijumpai solotrust.com di sela kegiatan.
Berdirinya JMPP diharapkan menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan lebih luas tidak hanya sebatas golongan atau kelompok tertentu saja. Karenanya, kata Warih, perbedaan politik bukanlah celah untuk saling menyerang dan menjatuhkan lawan. Melainkan di dalam perbedaan, menjadi kesempatan untuk saling mengisi kekosongan.
"Pilihan boleh berbeda, tapi yang wajib diingat kita memiliki dasar negara Pancasila, kita NKRI harga mati, jadi mari wujudkan pemilu, damai mengusunh etika santun dan bermartabat dalam pemilu," jelasnya.
Tak hanya di Kota Solo saja, JMPP juga akan menebarkan virus pemilu damai ke kota-kota besar lainnya yang memiliki kerawanan dalam Pemilu 2019.
tidak ingin ada perpecahan, kegiatan serupa akan kami lakukan di kota-kota besar lainnya, terutama yang rawan mengancam persatuan dan kesatuan NKRI," terangnya. (adr)
(way)