SOLO, solotrust.com - Forum Silaturahmi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) bersama tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas), dan organisasi masyarakat (ormas) menggelar dialog dalam rangka menjaga kondusifitas Kamtibmas Kota Solo yang aman damai dan sejuk menjelang Pemilu 2019, di Swiss Bell-in Hotel, Laweyan, Solo, Senin (8/4/2019) siang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta Musta'in Ahmad mengatakan, tokoh agama, tokoh masyarakat, takmir masjid, dan pimpinan ormas memiliki peran penting menjaga marwah dan jati diri agama agar memberikan tuntunan yang baik bagi masyarakat dalam menjadikan Pemilu 2019 yang damai dan sejuk.
"Masyarakat harus ada yang memandu jangan sampai ada kekeliruan kemudian berdampak fatal dalam hal urusan agama, harusnya tempat ibadah menjadi tempat yang sejuk dan damai," kata Musta'in.
Dalam acara yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo tersebut, juga dilakukan deklarasi dan dilakukan penandatanganan bersama oleh para perwakilan toga, tomas, dan ormas sebagai wujud spirit menggelorakan semangat Pemilu damai.
"Pemilu ini pesta yang menggembirakan, bukan sebaliknya mencekam, menakutkan mencemaskan," ujarnya.
"Apapun hasilnya merupakan kodrat Allah SWT yang harus diterima, semua pihak pelaku demokrasi harus berjiwa ksatria menerima hasilnya dan masyarakat harus menjaga apa yang kita capai untuk diteruskan pada episode berikutnya dalam sejarah bermasyarakat berbangsa dan bernegara," imbuh dia.
Sementara Ketua Bawaslu Surakarta Budi Wahyono yang hadir, menyoroti soal larangan tempat ibadah dalam masa kampanye ini.
"Yang masih faktual adalah larangan berkampanye di tempat ibadah," ujarnya.
Budi menegaskan bahwa Bawaslu juga ditekankan untuk menjaga netralitas, Bawaslu dapat diadili oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu jika melanggar aturan netralitas.
Kompol Suharmono Kasat Binmas Polresta Surakarta mengatakan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut Satgas Nusantara yang dilaksanakan sejak 2018, kala itu tujuannya adalah meredam konflik di masyarakat pada Pilkada 2018 dan dianggap berhasil.
Kegiatan ini dirasa efektif, lantaran pesan disampaikan oleh para tokoh kepada anggota/masyarakat secara langsung, termasuk memaksimalkan peran dari Bhabinkamtibmas dengan sistem door to door, patroli jalan kaki, salat subuh berjemaah untuk mendinginkan situasi panas dan meredam konflik dengan memberikan pembinaan dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
"Sehingga dengan adanya kegiatan semacam ini dilanjutkan tahun ini dalam rangka Pilpres, kita undang toga, tomas, takmir masjid dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Bawaslu, Parpol dan Kemenag untuk silaturahmi Kamtibmas. Dengan adanya kegitan ini kami harapkan masayarakat lebih kondusif, tidak terpancing isu hoaks, ujaran kebencian bisa ditanggulangi, jangan sampai terjadi keributan di masyarakat," ujar Suharmono. (adr)
(way)