Hard News

Di Solo, Prabowo Curhat Dipersulit Jual Tanah untuk Perjuangan

Jateng & DIY

10 April 2019 18:52 WIB

Capres Prabowo Subianto saat kampanye akbar di Stadion Kridosono Yogyakarta, Senin (8/4/2019). (solotrust-adam)

SOLO, solotrust.com -  Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku dipersulit saat ingin menjual tanah untuk perjuangannya dalam kampanye pemilihan Presiden tahun 2019 ini. Hal itu diungkapnya saat menyampaikan orasi saat Kampanye Terbuka di Stadion Sriwedari Solo, Rabu (10/4/2019) sore.

Dalam kampanye terakhir sebelum memasuki masa tenang tersebut, Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa memberi uang kepada para saksi dari kubunya pada saat pelaksanaan pemilu tanggal 17 April nanti karena pihaknya tidak mempunyai dana.



Meski begitu, ia mengaku tidak menyerah bahkan hingga mengucap rela mati daripada menyerah kepada orang-orang itu, namun tak menjelaskan siapa yang dimaksud.

"Kami tidak bisa kasih uang nanti 17 April untuk saksi-saksi. Kami juga tidak punya uang. Saya, kami dipersulit. Kami mau dagang saja dipersulit. Saya mau jual tanah saya untuk perjuangan dipersulit. Tapi saya tidak gentar. Saya tidak menyerah. Saya tidak takut. Saya tidak akan berlutut. Lebih baik saya mati daripada menyerah pada orang-orang itu," tandas Prabowo yang disambut sorak sorai massa pendukungnya.

Mantan menantu Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto tersebut mengucapkan terima kasih atas pengorbanan para pendukung yang hadir di kampanye terakhir tersebut. Terlebih, massa datang dari tempat yang jauh secara sukarela, rela panas-panasan dan berimpitan demi mendukung dirinya dan pasangan Calon Wakil Presidennya yaitu Sandiaga Uno.

"Kalian dikasih duit atau tidak di sini? Tidak dikasih duit? Tidak dikasih amplop? Tidak ada amplop Pak Amien Rais, gimana? Tidak ada amplop Pak? Minta maaf. Saya terharu. Justru rakyat yang memberi uang pada kami, kalian ke sini dari tempat yang jauh bukan dibagi-bagi uang bahkan kalian mengumpulkan uang untuk perjuangan kami," sebutnya.

Selain melontarkan pujian pada para pendukung yang secara sukarela hadir tanpa dibayar, Prabowo juga memuji bahwa tidak ada yang memasang senyum palsu. Ia juga yakin bahwa para pendukungnya menginginkan perubahan sebab pemerintahan saat ini dinilai membawa Indonesia ke arah yang keliru. Sehingga Prabowo-Sandi ingin meluruskan kembali dan membawa ke jalan yang benar.

"Saya pakai kacamata dulu supaya saya bisa lihat tampang-tampang kalian, mata-mata kalian, saya bisa lihat senyum kalian, senyum kalian bukan senyum yang palsu. Saya yakin saudara-saudara ingin menyatakan sikap bahwa kalian sudah tidak mau lagi dibohongi. Bahwa rakyat Indonesia sudah mengerti sudah paham apa yang sedang terjadi di negara ini. Bahwa negara ini dalam keadaan arah yang keliru. Bahwa kalian tidak mau lagi terus dengan arah yang salah ini. Betul?" katanya.

Dalam kampanye terbuka itu, turut dihadiri sejumlah tokoh di antaranya mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, purnawirawan TNI Djoko Santoso, Rachmawati Soekarno Putri, Amien Rais, Zulkifli Hasan, Hidayat Nur Wahid, Titiek Soeharto, Syarief Hasan, hingga Agus Harimurti Yudhoyono. (rum)

(way)