Serba serbi

Pertama dalam Sejarah, Ilmuwan Ungkap Foto Lubang Hitam di Dunia

Teknologi

11 April 2019 15:31 WIB

Foto lubang hitam. (EHT Collaboration)

SOLO, solotrust.com - Ilmuwan berhasil mengungkap foto lubang hitam (black hole) di dunia. Foto ini merupakan yang pertama dirilis sepanjang sejarah peneltian mengenai lubang hitam.

Dilansir dari Mirror, Kamis (11/4/2019), dalam konferensi yang berlangsung di Washington, Brussels, Santiago, Shanghai, Taipei, dan Tokyo mengungkapkan "hasil terobosan" dari proyek Event Horizon Telescope (EHT) ini.



"Saya tidak pernah bersemangat ini sejak 2014. Jika ada momen besar bagi kita semua, hari ini," kata Komisaris Carlos Moedas saat berbicara di acara di Brussel.

Gambar ini diambil dengan menggunakan jaringan teleskop global untuk mendapatkan wawasan tentang benda-benda langit dengan medan gravitasi yang begitu kuat, tidak peduli materi atau cahaya apa pun dapat lolos.

Lubang hitam berada di pusat Messier 87, sebuah galaksi besar di gugusan galaksi Virgo di dekatnya. Lubang hitam ini berada sekitar 54 juta tahun cahaya dari Bumi, dan berukuran 40 miliar km - tiga juta kali ukuran Bumi!

Ilmuwan mengungkap, lubang hitam ini memiliki massa yang besar dan sangat sulit diamati. Fakta lain, lubang hitam tidak memungkinkan cahaya untuk lolos sehingga membuat sulit melihatnya.

Bisa dikatakan juga bahwa benda apapun di luar angkas tidak akan bisa kembali atau akan lenyap jika melewati lubang hitam ini, sekalipun itu bintang atau planet.

Berbicara tentang gambar itu, Profesor Derek Ward-Thompson, Universitas Central Lancashire, mengatakan: "Ini adalah hasil yang benar-benar luar biasa. Memperoleh gambar lubang hitam tidak semudah mengambil foto dengan kamera biasa," tuturnya.

"Namun, kekuatan yang diciptakan dengan menghubungkan semua teleskop ini di seluruh dunia sangat besar. Ini setara dengan dapat melihat objek di permukaan Bulan yang hanya beberapa sentimeter."

Para peneliti proyek memperoleh data pertama pada April 2017 menggunakan teleskop di negara bagian Arizona dan Hawaii AS serta di Meksiko, Chili, Spanyol, dan Antartika. Sejak itu, teleskop di Prancis dan Greenland telah ditambahkan ke jaringan global.

(way)