SEMARANG, solotrust.com - Tiga daerah yakni Yogyakarta, Solo, dan Semarang ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata prioritas. Hal itu terungkap dalam acara Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Hasil Riset Strategi Pengembangan Pariwisata Jateng, di Gedung Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Tengah, Kamis (11/4/2019).
Kepala BI Jateng Suko Wardoyo mengatakan, kawasan Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang) ditetapkan pemerintah sebagai salah satu destinasi wisata prioritas.
Sebagai pusatnya yaitu Candi Borobudur dan didukung tiga Kawasan Strategis Baru Nasional (KSBN) lain yakni Dieng, Karimunjawa, dan Sangiran.
“Untuk itu, kami memandang perlu adanya suatu kajian dalam mengidentifikasi tantangan daya dukung dan strategi pengembangan keempat KSBN itu, secara terintegrasi dalam rangka optimalisaai penerimaan devisa pariwisata Jateng,” paparnya, dilansir laman Pemprov Jateng.
Pemprov Jateng saat ini terus menggenjot pembangunan dan pemberdayaan sektor pariwisata melalui pembangunan infrastruktur pendukungnya.
Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono meyakini, sektor pariwisata mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi strategis bagi daerah.
“Pariwisata juga bisa mendorong pertumbuhan pembangunan wilayah yang memiliki potensi alam dan potensi sejarah. Muaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Terkait infrastruktur pendukung, kata dia, daya tampung Bandara Ahmad Yani lebih banyak, nyaman, dan bagus. Selain itu, rute-rute internasional yang langsung dari dan ke Semarang memberikan peluang positif.
Untuk transportasi air melalui Pelabuhan Tanjung Emas, tercatat semakin banyak kapal pesiar yang berlabuh, serta reaktivasi beberapa jalur Kereta Api di Jateng yang sebelumnya tidak difungsikan.
Dari diseminasi hasil riset tersebut, diharapkan dapat diperoleh informasi komprehensif dan kritis, mulai akar persoalan hingga solusi yang berujung pada kreasi dan inovasi terhadap sektor pariwisata di Jateng. Khususnya Sangiran, Borobudur, Dieng, Karimunjawa, yang merupakan prioritas Jateng dan bisa dikelola sebagai obyek wisata berkelas dunia.
(way)