Hard News

Wali Kota Segera Tunjuk dan Lantik Direktur RSUD Semanggi

Jateng & DIY

25 April 2019 10:31 WIB

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat meninjau RSUD Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (24/4/2019). (Dok Humas Pemkot)

SOLO, solotrust.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dalam waktu dekat bakal menunjuk dan melantik direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semanggi. Hal itu terungkap dalam tinjauannya ke rumah sakit umum daerah milik Pemkot tersebut di Pasar Kliwon, Solo, Rabu (24/4/2019).

Rencananya pelantikan bakal dilakukan Jumat (26/4/2019). “Pimpinan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) akan dilantik tanggal 26 nanti," kata pria yang akrab disapa Rudy itu di sela peninjauan.



Ia kembali meninjau progress pembangunan RSUD Semanggi. Bangunan fisik RSUD yang memiliki lima lantai itu secara keseluruhan rampung digarap seperti bagian unit gawat darurat (UGD), klinik, ruang operasi, hingga persiapan lahan parkir.

Diperkirakan hanya menyisakan tahap finishing sekitar 1 persen dan menunggu pengadaan alat kesehatan serta kesiapan sumber daya manusia.

Lanjutnya, akan dilakukan pengadaan barang dan pada 17 Agustus mendatang setelah upacara hari kemerdekaan RSUD Semanggi yang akan diberi nama Bung Karno.

Adapun pembentukan BLUD dimaksudkan agar mempermudah proses administrasi dan pengembangan rumah sakit ke depannya. Struktur pengelolaan juga tidak menjadi satu dengan RSUD Ngipang.

“BLUD baru tapi stok lama. Tidak jadi satu dengan Ngipang supaya bisa berkembang," ujarnya.

RSUD Tipe C itu berdiri di atas lahan seluas 9.800 meter persegi, dan disebut memiliki kualitas bahan bangunan yang lebih bagus melebihi RSUD Ngipang.

Untuk ruang rawat inap kelas III, terdapat lima tempat tidur, sedangkan rawat inap kelas II disediakan tempat tidur untuk dua pasien. Seluruhnya dilengkapi fasilitas pendingin ruangan dan kamar mandi dalam serta kelengkapan fasilitas lainnya.

RSUD Semanggi dibangun dengan dana APBD kota tahun 2018 senilai Rp192 miliar, selain itu Pemkot mendapatkan sokongan dana dari APBD Perubahan Propinsi Jawa Tengah tahun 2018 sebesar Rp5 miliar.

Sementara itu, untuk pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras), termasuk alat kesehatan (alkes) untuk operasional rumah sakit tersebut menggunakan dana APBD Kota tahun 2019 senilai Rp85 miliar.

"Baiknya fasilitas dan kualitas RSUD ini adalah wujud negara hadir dalam memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat. Jika Tuhan mengizinkan nanti setiap kecamatan kita bangun RSUD, salah satunya adalah rencana membangun di lahan bekas Bong Mojo. Mudah-mudahan akhir 2019 atau awal 2020 sudah dilakukan peletakan batu pertama atau paling tidak detail engineering design (DED) sudah jadi,” tuturnya. (adr)

(way)