SOLO, solotrust.com - Puluhan pelajar tingkat TK hingga mahasiswa membawakan Tarian Wasis Angremboko Budoyo untuk membuka upacara Hari Pendidikan Nasional di Stadion R. Maladi, Sriwedari, Laweyan, Solo, Kamis (2/5/2019).
Tarian diawali dengan seorang siswa tingkat sekolah dasar bersama teman-temannya yang memberikan narasi tentang karakter pendidikan anak sekolah, bahwa pelajar jangan mau jika diajak membolos sekolah.
Destian Dhe Wahyu Setiaji selaku koreografer tari menjelaskan, Tarian Wasis Angremboko Budoyo menggambarkan harapan anak-anak dalam mewujudkan cita-cita yang berjalan selaras dengan pembentukan karakter sesuai kearifan lokal dan budaya adiluhung bangsa Indonesia.
"Kami menunjukkan bahwa pendidikan jangan hanya mementingkan sisi akademis, tetapi juga pembentukan karakter budi pekerti," kata Destian kepada solotrust.com
Tarian yang dibawakan sebanyak 45 orang dari pelajar tingkat TK hingga mahasiswa ini berisi pesan agar siswa-siswi di sekolah harus berbudi pekerti luhur. Agar ke depan tidak hanya pintar dari segi akademis tetapi juga memiliki akal budi dan sopan santun sesuai nilai-nilai nusantara.
"Anak sekarang ini mulai ada penurunan budi pekerti, sopan santun, mereka berani melawan gurunya. Sehingga melalui tarian ini kami sampaikan peran pendidikan tidak hanya membuat anak pintar, tapi memiliki akal budi, mengajarkan sopan santun dan nilai-nilai nusantara," ungkap dia.
Sementara itu Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo bertindak sebagai inspektur dalam upacara yang diikuti ribuan peserta yang terdiri dari jajaran Muspida Kota Surakarta, Aparatur Sipil Negara, hingga para pelajar di Kota Bengawan. (adr)
(wd)