Ekonomi & Bisnis

Tarif Tol Diperkirakan Seribu Rupiah per Kilometer

Ekonomi & Bisnis

19 November 2017 21:27 WIB

(solotrust.com/Arum)

SOLO, solotrust.com - PT Solo Ngawi Jaya memberlakukan sistem tertutup untuk pengoperasian jalan tol Solo-Kertosono ruas Solo-Ngawi. Maka masyarakat membayar tarif jalan tol per kilometer agar lebih berkeadilan sosial. Direktur Keuangan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ), Yudhi Mahyudin menjelaskan terkait nominal tarif masih menunggu keputusan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
 
"Skema tarif tol menunggu keputusan Menteri PUPR. Selama ini rata-rata seribu rupiah per kilometer tapi itu bisa lebih ya. Biasanya seminggu sebelum dioperasikan tarif tol sudah diumumkan dan disosialisasikan," ujar Yudhi di sela kegiatan Sosialisasi Kartu Uang Elektronik UNIK di Car Free Day, Minggu (19/11).
 
Rencananya, Jalan Tol Solo-Kertosono akan dioperasikan mulai Januari 2018. Menurut Yudhi, sesudah tanggal selesai pengerjaan akan dilakukan uji kelayakan. Beberapa departemen melakukan uji kelayakan tersebut antara lain Kementerian Perhubunhan, Kementerian PUPR dan lainnya. 
 
"Nanti bila sudah lolos uji kelayakan, baru dioperasikan. Kita mengharapkan Bapak Presiden bisa meresmikan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono," tuturnya.
 
Pihaknya memprediksi di tahap awal trafik kendaraan mencapai 20 ribu per hari. Terkait sistem transaksi non tunai dengan kartu UNIK atau jenis e-toll yang lain, diperkirakan kebutuhan mencapai kurang lebih 40 ribu kartu. 
 
Pengerjaan konstruksi jalan tol ruas Solo-Ngawi sendiri, Yudhi mengungkap ada beberapa kendala sejauh ini. Di antaranya, penyelesaian sekitar 27 jembatan penyeberangan dan pembebasan lahan. Namun PT SNJ optimis, kedua kendala tersebut mampu diselesaikan bulan November ini. 
 
Menurut data, panjang jalan tol Solo Ngawi mencapai 90,25 km. Jumlah tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu ruas Kartasura-Karanganyar 20,9 km; ruas Karanganyar-Mantingan 35,15 km dan ruas Mantingan-Ngawi 34,2 km. Dilengkapi dengan 8 gerbang tol (GT) yaitu 5 GT yang sudah aktif meliputi GT Ngasem Kartasura, GT Kebak Kramat Karanganyar, GT Pungkruk Sragen, GT Klodran Solo, dan GT Ngawi serta GT Bandara aktif pada Juni 2018, GT Sragen Timur aktif pada September 2018 dan GT Purwodadi aktif pada Juni 2018. Juga dilengkapi rest area yang tersebar di KM 26 Masaran, KM 45 Paldaplang, KM 59 Mantingan, dan KM 82 Ngawi. (Arum-A)

(Redaksi Solotrust)