SOLO, solotrust.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta (Solo) bekerja sama dengan BUMN, BUMD, retail, dan distributor utama mengadakan Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo selama 3 hari, Senin-Rabu, 27-29 Mei 2019 mulai jam 07.30 WIB sampai selesai di Balai Kota Solo.
Kepala Tim Advisory & Pengembangan Ekonomi KPw BI Solo, M. Taufik Amrozy menerangkan, penyelenggaraan pasar murah tersebut bertujuan dalam rangka menjaga sasaran inflasi nasional sesuai dengan target yang ditetapkan tahun ini yaitu 3,5 + 1%.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari rangkaian upaya pengendalian inflasi 4K di Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah Tahun 2019, mencakup ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif," tuturnya pada solotrust.com, Senin (27/5/2019).
Pasar Murah Mirunggan itu ditujukan untuk mengantisipasi kenaikan harga pada pekan-pekan terakhir puasa menjelang Hari Raya ldul Fitri 1440 H. Meski hasil sidak pada 22 Mei 2019 lalu menunjukkan harga sebagian besar komoditas stabil bahkan mengalami penurunan. Hanya sebagian kecil saja komoditas yang mengalami kenaikan.
Dalam Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo beberapa komoditas dijual dengan harga murah karena langsung dari distributor utama. Terutama komoditas yang punya bobot besar terhadap inflasi, seperti beras, daging ayam ras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, bawang putih, daging sapi, bawang merah, dan cabai.
Taufik menambahkan, kegiatan ini melengkapi beberapa kegiatan pengendalian inflasi yang sudah dilakukan oleh TPID Kota Solo. Meliputi monitoring harga secara rutin, sidak pasar dan rapat koordinasi, pasar murah solo dan imbauan bijak belanjà.
Untuk imbauan bijak belanja disampaikan kepada masyarakat dengan berkoordinasi bersama para tokoh agama dan LBU-LBU PKK se-Solo Raya. Imbauan tersebut juga dipublikasikan melalui berbagai saluran, seperti surat edaran, talkshow di radio dan TV, billboard, spanduk, dan media cetak.
"Ke depannya, TPID Kota Surakarta akan selalu memantau keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan. Masyarakat diimbau untuk dapat bijak dalam berbelanjà, yaitu berbelanja sesuai kebutuhan," papar Taufik.
Sebanyak 110 stan turut meramaikan Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo. Berbagai komoditas terutama sembako dijual di kisaran harga lebih murah dibanding kondisi normal. Selain sembako dan sayur mayur, juga tersedia pakaian, batik, tas, kerajinan tangan dan lainnya.
Pembukaan Pasar Mirunggan Gotong Royong Bakdan Neng Solo secara resmi oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, didampingi Subagiyo (Kepala Dinas Perdagangan), M. Taufik Amrozy (Kepala Tim Advisory & Pengembangan Ekonomi KPw BI Solo), Bakti Artanta (Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi KPw BI Solo), dan lain-lain. (Rum)
(wd)