Hard News

110 Stan Ramaikan Pasar Mirunggan, Harga Barang Lebih Murah

Jateng & DIY

27 Mei 2019 17:00 WIB

Pembukaan pasar Mirunggan.

SOLO, solotrust.com - Adanya Pasar murah Pasar Mirunggan Bakdan Neng Solo diharap dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 1440 Hijriah Tahun 2019 karena tersedia barang dengan harga terjangkau.

Pasar Mirunggan diadakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Surakarta (TPID Kota Solo) bekerjasama dengan Pemkot Surakarta, Bank Indonesia, Bank Jateng, distributor utama dan berbagai pihak terkait selama 3 hari, Senin-Rabu, 27-29 Mei 2019 di Pendopo Gedhe dan halaman Balai Kota Solo, jam 07.30 - 18.00 WIB.



Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo menerangkan, maksud dan tujuan kegiatan tersebut yaitu sebagai langkah pengendalian inflasi dan pengendalian harga-harga menjelang Idul Fitri tahun 2019 dari sisi keterjangkauan harga maupun ketersediaan dan distribusi barang.

"Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang terjangkau. Kegiatan ini sekaligus merupakan bentuk kehadiran pemerintah yang akan senantiasa memastikan bahwa pasokan barang, distribusi barang dan harga-harga barang kebutuhan pokok di masyarakat dapat tetap stabil," tuturnya saat memberikan sambutan, Senin (27/5/2019).

Menurutnya, bila pasokan barang dan harga barang terkendali, sehingga terjangkau masyarakat maka akan dapat meringankan beban masyarakat karena ketersediaan barang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Untuk itu, TPID menggandeng semua pengusaha dan UMKM di Kota Solo terlebih Pasar Mirunggan ini sebagai bagian promosi pelaku-pelaku usaha dengan memberikan harga yang lebih murah dari harga biasanya.

Sebanyak 110 stan berpartisipasi dalam Pasar Mirunggan, terdiri dari stan PAU Pedaringan, Bulog, PPI, UMKM binaan Pemkot Surakarta baik yang dibina oleh Dinas Pertanian, Dinas Koperasi & UMKM, maupun Dinas Perdagangan, Hiswana Migas, Kadin, Apindo, Mandiri serta dari kelompok-kelompok usaha UMKM lainnya.

Komoditas yang dijual adalah sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, tepung terigu, daging ayam, buah, sayur, fashion, handcraft dan makanan olahan serta roti kering Lebaran yang semuanya diproduksi oleh UMKM.

"Kegiatan ini sepenuhnya kegiatan gotong royong dan ini kegiatan yang ketiga kalinya sebagaimana digagas Wali Kota Solo sejak tahun 2017 yang dulu bernama pasar Gotong Royong," jelasnya. (Rum)

()