Hard News

Unik, Trah Keluarga Ini Rayakan Silaturahmi Lebaran Dengan Cara Berbeda

Jateng & DIY

09 Juni 2019 23:04 WIB

Koreografi bersama Trah Martowirono saat menggelar ritual reuni keluarga yang ke XXXIII/2019.

 SOLO, solotrust.com - Momentum Hari Raya Idulfitri sudah menjadi tradisi wajib bagi masyarakat Indonesia untuk bersilaturahmi di kampung halamannya. Cara unik dilakukan Trah Martowirono dalam berlebaran.

Bagi publik Solo, tidak asing sosok-sosok dibalik dari trah keluarga tyang asal-muasalnya dari desa Kedunggudel, Kenep, Sukoharjo ini. Diantaranya, Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, komentator bulutangkis Broto Happy Wondomisnowo, Dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Dr. Edia Rahayu, Guru besar FKIP UNS Prof. Retno Winarni, promotor pameran Untung Suripno hingga ada penulis buku, Bambang Haryanto.



Trah Martowirono menggelar ritual reuni keluarga yang ke XXXIII/2019 dengan mengusung konsep tradisional. Tema Lurik Cantik Indonesia Cantik memadukan semangat keberagaman dan cinta produksi dalam negeri menjadi tema pilihan tahun ini. Dresscode yang dikenakan adalah busana lurik.

Reuni keluarga kali ini diselenggarakan di Gedung F, FKIP UNS, Kentingan, Jebres, Solo, pada Sabtu (8/6/2019). Kegiatan diisi dengan beragam acara, seperti kuis, menyanyi dan koreografi bersama.

Retno Winarni sebagai tuan rumah pertemuan menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk perayaan kemenangan setelah 30 hari berpuasa dan kembali ke fitri, sisi religiusitas yang dipadukan dengan semangat cinta kepada tanah air.

"Sebagai bagian dari anak bangsa, trah kami ingin mengangkat dan melestarikan karya bangsa, untuk mengangkat harkat budaya dan ekonomi sesama warga Indonesia," terang Prof. Retno Winarni, guru besar FKIP UNS Sebelas Maret sebagai tuan rumah pertemuan, kepada solotrustcom

Sementara itu, Basnendar Herry Prilosadoso, dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta yang merupakan salah seorang anggota trah menambahkan, dalam kegiatan itu setiap peserta diberikan kebebasan untuk memilih bahan lurik dan desain yang beragam menampilkan kemajemukan Indonesia.

"Setiap reuni, keluarga Trah Martowirono berusaha mengangkat tema-tema kreatif untuk pertemuannya, antara lain Ojo Lali Asale, Fundalysta, Koboi Kedunggudel, Reggae Polokarto, dan tema kreatif lainnya. Tujuannya untuk memicu tumbuh suburnya gagasan warga kami yang seirama dengan derap ekonomi kreatif, sekaligus untuk menyemarakkan suasana lebaran," beber dia. (adr)

(wd)