Hard News

Kebakaran di Jagalan, Seorang Nenek Tewas Terpanggang

Jateng & DIY

13 Juni 2019 10:55 WIB

Kondisi rumah pasca terbakar dini hari tadi.

SOLO, solotrust.com - Seorang nenek bernama Sudarmi (85) menjadi korban dalam peristiwa kebakaran yang melanda sebuah rumah di Kampung Jagalan RT.02/RW.14, Kelurahan Jagalan, Kecamatan, Jebres, Kota Surakarta pada Kamis (13/6/2019) dini hari.

Baca juga: Lebaran Pertama, Kebakaran Timpa Dua Rumah di Solo



"Benar, saat ditemukan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia dalam posisi njingkrung (meringkuk, membungkuk tidur ke samping-red) di dalam rumah," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta, Gatot Sutanto kepada solotrustcom pagi ini

Petugas Damkar menerima laporan kejadian kebakaran dari warga pada pukul 03.30 WIB, tak berselang lama, 5 menit kemudian, tim gajah merah menuju lokasi untuk untuk mulai menangani kebakaran pada pukul 03.40 WIB dan api berhasil dipadamkan pada pukul 05.15 WIB oleh petugas Damkar dibantu relawan dan warga.

"Kami mengerahkan 5 unit mobil Damkar," ujar Gatot

Diduga korban meninggal dunia terlebih dahulu dipicu karena kepulan asap yang pekat di dalam rumah dan tak sempat menyelamatkan diri hingga kobaran api semakin membesar menghanguskan seluruh isi rumah.

"Kejadiannya kan pas dini hari saat kondisi jam-jam orang sedang tidur, korban meninggal dunia biasanya disebabkan asap terlebih dahulu membuat korban sesak napas," ujar Gatot

Rumah tersebut dihuni dua orang warga, yakni  Sudarmi dan anaknya Sutris. Namun saat itu Sutris sedang tidak menginap di rumah. Sehingga, Sudarmi tinggal seorang diri di rumah saat kejadian itu.

"Yang tinggal cuma ibu (Sudarmi) sama saya, posisi saya pas ngirim lauk ke Sukoharjo di tempat anak saya malam harinya, dan nginep di sana, makanya lampu di sini (lokasi kebakaran) sudah saya matikan semua, kompor gas juga saya pastikan dalam kondisi mati, hanya kamar depan tempat ibu yang saya biarkan nyala. Lalu saya mendapat kabar dari warga terjadi kebakaran di rumah," ucap Sutrisno lirih sambil menitihkan air mata.

"Biasanya ibu tidur di depan, tapi kok pas kejadian ibu tidur di ruang tengah, saya juga biasanya tinggal di sini menemani ibu, tapi kebetulan semalam tidak tidur di rumah," imbuhnya

Sementara itu, Tri Wiyono (64) tetangga korban menuturkan ia mendengar teriakan minta tolong saat kejadian. Namun saat itu api terlanjur membesar dengan cepat, sehingga korban yang sudah dalam kondisi sepuh berada di dalam rumah tidak dapat tertolong. Warga pun sempat berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya.

"Ada teriakan minta tolong, ternyata ada kebakaran, kejadiannya kan pas dini hari waktu orang tertidur," kata Tri.

Api juga sempat merembet sisi barat dan timur yang berhimpitan dengan rumah korban, namun berhasil segera dipadamkan dan hanya menghanguskan tembok dan sebagian kecil bagian rumah.

Pantauan solotrustcom di lokasi kejadian pagi ini, warga sekitar masih memadati lokasi kejadian, untuk menyaksikan kondisi rumah dan membantu membersihkan puing-puing sisa kebakaran.

"Akan dilakukan kerjabakti," kata Tri yang juga merupakan LPMK Kelurahan Jagalan.

Kejadian mengejutkan sempat terjadi ketika warga menyaksikan lokasi kejadian pasca api sudah padam pagi ini, selang beberapa jam rumah sebelah barat korban sempat muncul kepulan asap dari bagian atas, sontak warga pun sempat panik dan langsung berupaya memadamkan api di bagian atas agar tidak ada sulutan api yang membesar. Ternyata di temukan tumpukan kayu yang nyaris terbakar, namun berhasil dipadamkan warga, kayu-kayu itu pun langsung diamankan ke bawah.

Selain itu, ditemukan kapas yang masih mengandung bara api. Mendapati laporan itu kembali, Gatot mengirimkan petugas dengan kendaraan roda dua untuk mengecek lokasi.

"Saya instruksikan langsung petugas untuk mengecek di lokasi, dengan kendaraan roda dua, karena aksesnya cukup sempit," kata Gatot

Sementara untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib. Warga diimbau untuk waspada mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau.

"Penyebabnya masih diselidiki, warga diminta waspada," tuturnya.

Di samping itu, pemilik rumah dibantu LPMK untuk membuat proposal bantuan pembangunan kembali rumah yang hangus seluruhnya kepada Pemkot Surakarta.

"Kami ajukan permohonan bantuan ke Wali Kota," ucap Tri

Jenazah Sudarmi dimakamkan siang ini pukul 12.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum Purwoloyo berangkat dari rumah duka. (adr)

(wd)