SUKOHARJO, solotrust.com- Prihatin dengan tingginya volume sampah di Sukoharjo, membuat pemuda dari Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban membuat bensin berbahan baku sampah. BBM berbahan baku sampah ini sekarang dimanfaatkan puluhan pelaku usaha genteng yang ada di sekitar desa tersebut.
Baca juga: Pemerintah Adopsi RCS, Teknologi Belanda untuk Bersihkan Sungai dari Sampah Plastik
Dari data Dinas Lingkungan Hidup, volume sampah di Sukoharjo mencapai 140 ton per- hari. Jumlah itu kian bertambah menjelang perayaan hari besar keagamaan, seperti lebaran yang bertambah 20 ton sampah.
”Tiap hari volume sampah mencapai 140 ton per-hari, lebaran kemarin itu volume sampah bertambah 20 ton sampah,” ungkap Kepala Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukoharjo, Agustinus Setyono.
Tingginya volume sampah ini menginspirasi Purwadi, pemuda asal desa wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo berupaya mengubah sampah plastik menjadi BBM. Kegiatan membuat BBM dari sampah ini dilakukan Purwadi di sela aktivitasnya sebagai tukang parkir. Selain digunakan untuk bahan bakar sepeda motor miliknya, BBM jenis bensin ini juga digunakan sebagai pelicin untuk membuat genteng oleh puluhan warga di desanya.
“kalau sementara ini untuk pelumas membuat genteng, konsumennya ya masih tetangga sini saja,” ujarnya.
Dijelaskan Purwadi, proses pembuatan BBM berbahan baku sampah ini diperlukan waktu sekitar tiga jam. Sejauh ini alat yang digunakan pun masih menggunakan mesin manual, dengan mengandalkan pemanasan dari kayu bakar. Demikian pula tidak semua sampah bisa digunakan sebagai bahan baku BBM.
“Kami hanya menggunakan sampah plastik saja dan selain sumpah rumah tagga kami kerja sama dan mendapat dukungan dari 3 bank yang membantu kami dalam penyediaan sampah,” imbuhnya.
Dari 2 kilo sampah menjadi satu setengah liter solar, bensin setengah liter dan seratus mili minyak tanah. Meskipun puluhan pelaku usaha genteng sudah menggunakan BBM invovasi Purwadi. Namun tidak bisa dipungkiri masih banyak yang meragukan kualitas BBM ini. Untuk itu purwadi berharap pembinaan dari instansi terkati termasuk Pemkab Sukoharjo agar BBM yang ia hasilkan bisa bermanfaat untuk masyarakat umum.
“Kami belum berani gunakan bensin mas Purwadi ini karena masih lengket, kelet gitu mas,”ungkapnya Tukimin. (nas)
()