SOLO, solotrust.com – Inovasi dalam penyampaian informasi kepada masyarakat dikembangkan oleh Kelurahan Mojosongo dengan meluncurkan website bernama SI MONCER (Sistem Informasi Mojosongo Cerdas). Layanan berbasis digital ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas operasional pelayanan pemerintahan dan pembangunan, masyarakat bisa mengaksesnya melalui laman www.kel- mojosongo.surakarta.go.id.
Baca juga:
Hari Jadi Ke-72, Pemkot Surakarta Launching APBD Online bernama INAB
Launching Si Moncer ditandai dengan penyalaan sirine oleh Camat Jebres Agung Riyadi. Dan acara diikuti oleh kelembagaan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan warga Mojosongo.
Lurah Mojosongo, Winarto menuturkan, latar belakang dikembangkannya inovasi Si Moncer karena selama ini masih kurangnya informasi masyarakat tentang jenis-jenis prosedur pelayanan, sarana dan prasarana informasi kepada masyarakat yang terpusat di kelurahan, keterbatasan pegawai yang hanya memiliki 6 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 4 orang TKPK, serta masih banyak kegiatan kelembagaan yang tidak terinformasikan
”Mensikapi masalah ini kami menginisiasi membuat Portal web agar dapat membantu masyarakat mengakses layanan-layanan di kelurahan sehingga mempermudah mereka untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan dapat dengan mudah memperoleh layanan tanpa harus menggunakan jasa perantara, sehingga segalanya lebih cepat dan lebih mudah diakses, Si Moncer ini solusinya,” kata Winarto saat ditemui solotrustcom di sela launching website Si Moncer di kelurahan setempat, Selasa (18/6/2019) malam.
Portal Web Si Moncer diupayakan dapat mengakomodir segala kebutuhan informasi dan pelayanan puluhan ribu jiwa penduduk yang tersebar di 191 RT dan 39 RW di wilayah seluas 532.927 Hektar yang terletak di Kecamatan Jebres Kota Solo tersebut.
Hadirnya Si Moncer dapat mewujudkan sistem informasi layanan yang prima dan cepat, meminimalisir biro jasa, mengenalkan berbagai potensi di Mojosongo, hingga akses data komunikasi yang efektif masyarakat dengan Kelurahan melalui layanan Chatting.
”Wilayah yang luas dan jumlah penduduk mencapai kurang lebih 51.588 Jiwa yang tidak berbanding lurus dengan SDM dan sarana prasarana yang ada di kelurahan Mojosongo. Kondisi tersebut menyebabkan hambatan informasi, tumbuhnya biro jasa layanan publik, kurang berkembangnya kinerja perubahan dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan operasional pelayanan pemerintahan dan pembangunan di Kelurahan Mojosongo,” ujar dia.
Adapun fitur – fitur Si Moncer tak hanya berkaitan dengan pelayanan, tapi juga memuat segala potensi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang ada di wilayah Kelurahan Mojosongo, sehingga khalayak luas dapat lebih mengenal potensi masyarakat, pariwisata, yang dikemas dalam satu sistem informasi.
Ada sejumlah tempat menarik yang bisa dikunjungi seperti Kampung Sayur di RW 37, Pagoda peninggalan sejarah yang ada di Kampus II ISI, Taman Jaya Wijaya hingga wisata religi Goa Maria. Apalagi pada 22 September mendatang bakal digelar Merti Desa ke-9 Mojosongo yang menampilkan atraksi budaya bernilai historis sebagai khasanah budaya dan perlu dipromosikan.
”Kita ada banyak unit usaha di wilayah Mojosongo diantaranya, pembuatan sangkar burung dengan pipa paralon yang sudah diekspor ke luar negeri, tempat produksi tahu dan tempe, tempat produksi beras kencur, dan UMKM lainnya, yang ke depan bisa jadikan daya tarik wisata Dinas terkait. Satu paket wisata dikenalkan bersama UMKM, jadi masyarakat tau gambaran mojosongo secara luas,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi pemerintahan dan ketentraman ketertiban Siti Tatqiroh menambahkan, fitur-fitur yang dikembangkan meliputi, informasi seputar alur pelayanan kelurahan, informasi potensi kelurahan, informasi kegiatan masyarakat dan kelurahan, Profil, Peta, Struktur Organisasi Kelurahan, Monografi, Gallery, hingga Layanan Tanya Jawab (Chatting) berkaitan dengan seputar permasalahan layanan, dan penyampaian ide dan gagasan masyarakat yang dirancang sejak bulan Maret 2019 lalu.
”Berawal dari kesulitan pelayanan, banyak warga yang datang selalu bertanya syarat, proses gimana dan apa, kan terlalu lama melayani satu per satu, warga terlalu lama mengantre, kita tempel informasi di dinding, WA grup untuk nge-share ke warga kan kadang kurang cepat, lalu dibangunlah website ini, setiap orang bisa mengakses, hanya dengan link, informasinya gampang dicari, kita juga bekerjasama dengan dinas-dinas dengan pemerintahan untuk menyediakan informasi yang akurat, dan up to date,” kata Siti.
Di samping itu, kata dia, Si Moncer mendapat sambutan yang bagus dari masyarakat berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar, bahwa baik kelurahan maupun masyarakat mau untuk saling mendukung membangun kelurahan Mojosongo secara bersama-sama.
”Dukungan respons dari masyarakat bagus, kita sebarkan kuesioner mereka semangat untuk mendukung, antusias untuk menerima ini, kita minta data ke wilayah, kerjasama dengan masyarakat nanti untuk mengirimkan data dan dokumentasi di lapangan, kontribusi masyarakat. Setiap RT RW, ada kegiatan diperlukan, saling mendukung, dikirimkan data kemudian dipublish. Kita sosialisasikan ke wilayah ke setiap RT, RW, tokoh masyarakat, dan malam ini kami juga berikan leaflet dan sticker untuk ditempel berisi alamat webnya, agar lebih gampang untuk diingat,” pungkas dia. (adr)
(wd)