SOLO, solotrust.com - Pameran Seni Rupa Tiba - Tiba "Bleaching dan Ironi Kedirian" digelar di Bentara Budaya Solo, Balai Soedjadmoko, Jalan Slamet Riyadi 284 Surakarta, Rabu – Jumat (19 - 21/6/2019).
Baca juga:
British Museum Gelar Pameran Manga Terbesar di Luar Jepang
Acara yang dihelat selama tiga hari memamerkan dua puluh enam karya kreatif dari sembilan belas perupa seperti Aan Ardian, Aditya Candra, Agung Dwi W, Anang Ma'ruf, Bon Dias, Ctrl, Dian Andi, Enis Fakrunisya, Fajar Adi W, Faralljibrill, Figur Rahman S, Faiz Zaki A, Firdaus Bima AR, M Faizal AN, M Hidrus T, M Satrio AW, Pungky R, Tautan Abi dan Yanuar Iksan yang dituangkan diatas media kanvas, kertas hingga papan kayu yang digarap secara artistik.
Menurut penulis narasi sekaligus salah satu perupa yang juga terlibat dalam proses kreatif tersebut, Figur Rahman Fuadi dalam rillisnya yang diterima solotrust.com Rabu (19/6) menjabarkan pameran ini secara konsep tersirat adalah upaya penyampaian pesan untuk mengangkat dan memperbincangkan kecenderungan manusia yang secara total tidak menerima kompleksitas dirinya sendiri.
"Tentu itu adalah sesuatu yang dikontruksi oleh cara berpikir tentang kebenaran yang tunggal dan totaliter. Bagaimana kita bisa menyikapi fakta ini? Mungkin tidak ada yang lebih tepat selain berefleksi dan mengolok - olok diri sendiri. Hal yang tidak disukai banyak orang. Karena kita tahu, dalam sebuah kebenaran yang totaliter harus ada yang paling benar, dan kebenaran itu harus ada di tangan kita" jabar Figur Rahmad Fuadi. (Kc)
(wd)