SOLO, solotrust.com - Radio konvensional diyakini tetap bisa eksis sebagai media penyampaian informasi di era serba digital. Meski tak dapat dipungkiri digitalisasi sangat berpengaruh pada aspek kehidupan masyarakat, terhadap media informasi dan telekomunikasi termasuk radio konvesional.
Hal itu diungkap oleh Kepala Bagian On Air TA Radio, Noer Atmaja kepada solotrust.com saat memperingati Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) yang ke-86 yang jatuh setiap tanggal 1 April 2019.
Baca juga:
Mangayubgyo ke-86 Harsiarnas, 11 Radio Solo Raya Siaran Bareng
"Eksistensi radio meskipun tidak ada ledakan pendengarnya, tetapi radio ini punya segmentasi yang berbeda, jadi masih tetap ada ya pangsa pasarnya," tuturnya optimis.
Di era digital ini, dengan adanya jaringan internet yang mudah diakses, masyarakat lebih memilih mengakses media on-line, terlebih dalam piranti bergerak (mobile) terdapat beragam aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi dengan cepat. Berdasar survei Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2015, pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan dari 93,4 juta menjadi 132,7 juta orang.
Sedangkan berdasarkan riset Broadcasting Board of Governors dan Gallup tahun 2015 diketahui hanya 11 % masyarakat Indonesia yang memperoleh informasi melalui radio konvensional. Ditambah kehadiran radio streaming yang merambah masyarakat pastinya berdampak terhadap radio konvensional yang berbasis gelombang Frequency Modulation (FM) atau Amplitude Modulation (AM).
Hal-hal tersebut tentu menjadi tantangan bagi radio konvensional untuk mempertahankan pendengarnya. Padahal sebelum kehadiran televisi dan media lain berbasis internet, radio konvensional menjadi media penyalur informasi. Berdasar survei AC. Nielsen tahun 2014, penurunan jumlah pendengar radio mencapai 3% setiap tahun.
Namun, Noer yakin, meski internet memungkinkan media-media lain hadir secara cepat, namun eksistensi radio diyakini tetap bertahan, sebab radio merupakan lembaga yang terverifikasi dengan penanggung jawab yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Informasi yang beredar di internet memang cepat, tapi kan mereka tidak terverifikasi. Kalau lembaga penyiaran itu pasti sudah terverifikasi, ada penanggung jawabnya. Jadi saya yakin radio masih tetap ada dan tetap eksis," tandasnya. (rum)
(wd)