Hard News

77 Petahana Tumbang Dalam Pilkades Serentak di Boyolali

Jateng & DIY

01 Juli 2019 16:12 WIB

Pemilihan kepala desa serentak di Boyolali.


BOYOLALI, solotrust.com- Sedikitnya ada 77 dari 184 calon kades petahana yang gugur dari petarungan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak gelombang tiga di Kabupaten Boyolali tahun ini (2019).   



Baca juga: Pilkades di Bojonegoro “Mempertarungkan” Suami – Istri, dan Ini yang Menang

Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (Dispermasdes), Purwanto mengatakan, berdasarkan data sementara, di Kecamatan Selo misalnya. Dari 7 desa yang menggelar pilkades, ada lima kades petahana. Dari lima calon kades yang berasal dari petahana itu, hanya satu yang berhasil memenangkan pilkades tahun ini.

“Tak bisa dipungkiri masyarakat di desa memang menginginkan pergantian kepala desa untuk kemajuan desanya,” kata dia kepada wartawan, Senin (1/7/2019) di Dispermasdes Boyolali.

Dia mengatakan, dari 8 kades petahana di Kecamatan Ampel, dua orang kades petahana tak bisa meneruskan kepemimpinannya. Sedangkan di kecamatan Cepogo, satu dari 8 kades petahana tidak dapat mempertahankan jabatanya.

“Dua calon kades petahana di kecamatan Boyolali semuanya menang. Sedangkan enam kades petahana di Kecamatan Mojosongo, separohnya atau tiga orang menang dan tiga lainnya kalah,” ujar Purwanto.

Lanjut dia, di Kecamatan Teras, dari 8 kades petahana, 4 kades kembali memimpin dan 4 kades petahana lainnya kalah dalam pilkades. Di kecamatan Sawit, 5 kades petahana gagal menjadi kades, sedangkan 4 kades lainnya bisa kembali memimpin.

“Di Banyudono ada 6 kades petahana, dua diantaranya gagal meraup suara terbanyak dalam pilkades. Sementara untuk kecamatan Sambi, dari 7 kades petahana, dua diantaranya kalah dalam pilkades lalu,” kata dia.

Enam kades petahana di kecamatan Ngemplak kembali menjadi kades. Sedangkan empat kades petahana lainnya gugur. Kades petahana di Kecamatan Nogosari yang paling banyak. Dari 12 kades petahana yang maju pilkades, 8 kades petaha kembali terpilih, dan 4 sisanya kalah dari pesaingnya.

“Di Kecamatan Simo dua kades Petahana gagal meraup suara terbanyak dan 5 kades petahana lainnya kembali mempimpin. Di Karanggede ada 8 kades petahana yang maju. Namun hanya empat yang terpilih kembali,”katanya.

Di kecamatan Klego malah sebaliknya, banyak Kades petahana yang gugur. 8 Kades petahana, hanya tiga yang terpilih. Sedangkan 5 kades petahana lainnya gugur.

Begitu juga di kecamatan Andong, ada lima Kades petahana yang gagal memimpin. Sedangkan empat lainnya bisa meneruskan kepemimpinannya. “Kecamatan Wonosegoro juga sama, hanya satu kades yang kembali terpilih. Sedangkan 3 kades lainnya gagal,” ujar Purwanto.

Di Kecamatan Kemusu, dua kades petahana gagal dan 4 kades petahana terpilih lagi. Untuk Kecamatan Juwangi imbang. Empat kades petahana gagal, dan empat kades petahana terpilih kembali.

Sementara itu, untuk tiga kecamatan Baru, Gladagsari 2 kades petahana gagal dan 3 kembali terpilih, 3 Kades petahana gagal dan 3 terpilih di kecamatan Tamansari dan Wonosamodro 2 kades gagal dan 3 Kades terpilih kembali.

“Total sementara, kades petahana yang gagal (menjadi kades -red) sebanyak 77 dan 108 kades petahana lainnya kembali memimpin Desa,”pungkasnya. (Jaka) 

(wd)