SOLO, solotrust.com – Konstruksi pengerjaan pemasangan batu andesit dilakukan dengan metode yang berbeda dari tahap sebelumnya, pada tahap ini pelaksana proyek menggunakan metode abu batu untuk elastisitas dan lebih kuat terhadap cuaca.
Baca juga: Pemasangan Batu Andesit Kembali Digarap, Sebagian Jalan Koridor Jensud Ditutup
Seperti disampaikan Pelaksana Proyek Penataan Jenderal Sudirman, Yusak Tarigan kepada solotrustcom, Sabtu (6/7/2019). Dengan metode tersebut pihaknya optimis pengerjaan tahap kedua di sisi tengah dan timur badan jalan Jensud dapat terlaksana lebih cepat.
“Untuk tahap ini kita lakukan dengan metode abu batu, kemarin kita ajukan estimasi ke Dinas Perhubungan pengerjaan selama 1,5 bulan. Teknis pengerjaannya dari bagian Selatan diikuti bagian tengah ke timur barat menyambung yang di utara, kita berusaha semaksimal mungkin untuk percepatan kalaupun lembur sampai pagi,” ujar Yusak.
Yusak menjelaskan, abu batu digunakan untuk lapisan penetrasi konstruksi, karena jika dibandingkan pasir, material abu batu memiliki daya ikat lebih baik. Jika terkena air hujan pasir lebih mudah terurai sedangkan abu batu semakin kuat mengikat dan keras.
"Abu batu lebih elastis sehingga saling mengunci karena beton itu elastis menyesuaikan cuaca, ketebalan padat 7 cm, pengerjaannya langsung rigid beton bersamaan, kalau kemarin pengecoran lantai dulu baru balok-balok dipasang, kalau ini kita langsung secara kontinyu rigid jadi satu," kata dia.
Baca juga: Sempat Tertunda, Pengerjaan Crossing Drainase Simpang Nononogan Dilanjutkan
"Abu batu dituang sebagai bantalan, baru atasnya andesit, abu batu kita padatkan maksimal sampai ngeset sudah tidak bergerak, sasaran pembangunan dimensi 7000-an meter, panjangnya 285 meter, lebar bervariasi minimal 20 meter," tambahnya menejelaskan. (adr)
(wd)