SOLO, solotrust.com - UKM digital di Indonesia dinilai belum mencapai target maksimal. Masih banyak pelaku bisnis dan UKM yang belum memanfaatkan platform digital atau melek digital. Founder dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky menyampaikan, banyak UKM di Indonesia yang perlu dibimbing dan diberi edukasi untuk menghadapi berbagai tantangan seperti peningkatan kapasitas, akses modal dan pendanaan alternatif dan juga akses teknologi.

"Kami berkomitmen untuk berperan secara aktif memajukan UKM di seluruh Indonesia dengan pemanfaatan teknologi digital," ujarnya.

Bukalapak sendiri menjangkau hampir 2 juta pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia. Jumlah itu mencakup komunitas Bukalapak yang tersebar di sekitar 80 kota di seluruh Indonesia. Untuk tumbuh bersama di era digital, Bukalapak sebagai platform tempat pelapak berjualan memfasilitasi ajang berkumpulnya para pelapak di berbagai daerah melalui acara Kopdar di setiap kota.

"Tujuannya untuk membantu para Pelapak di Bukalapak agar dapat saling berbagi ilmu ke sesama Pelapak dan bergotong royong membangun ekonomi digital Indonesia," tutur Achmad Zaky.

Dalam setahun sekali, pengguna Bukalapak berkumpul dalam satu gelaran Kopdar Akbar Komunitas Bukalapak. Tahun ini, Kopdar Akbar 2017 digelar di Jakarta (25/11) bertema “Membangun Sinergi Membuka Rezeki." Kegiatan berkonsep Fun Day with Family ini dihadiri lebih dari 5000 pelapak dan pembeli beserta anggota keluarganya.

Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mendukung upaya Bukalapak untuk secara bersama-sama mengembangkan potensi UKM di Indonesia melalui berbagai kegiatan. Untuk itu Bukalapak dan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia membuat kesepakatan kerjasama. Agar misi untuk menjadikan Indonesia negara ekonomi digital se-Asia tenggara pada tahun 2020 dapat terwujud.

(Arum-Wd)

()