SUKOHARJO, solotrust.com- Menyambut HUT ke- 74RI, sejumlah pemuda yang tergabung dalam karang taruna Permata Nguter akan membuat film dengan tema layang layang. Menurut rencana film ini akan diputar pada panggung puncak peringatan 17-an yang diadakan oleh Permata lingkungan kampung pada 31 Agustus mendatang.
Baca juga: Film Bali: Beats of Paradise yang Sukses di Amerika dan Korea Selatan Akan Tayang di Indonesia
Karang taruna Permata Nguter RT 02 & 03 / RW 04, Nguter, Sukoharjo ini memang mempunyai cara tersendiri dalam memperingati hari kemerdekaan. Sudah menjadi agenda rutin, menyambut HUT Kemerdekaan RI, puluhan pemuda ini selalu membuat film pendek.
"Kami mulai membuat film pada tahun 2015 lalu, dan terus kami lestarikan hingga tahun ini, semoga tahun depan kami masih bisa bikin lagi," ungkap Ketua Karang Taruna Permata Nguter, Andi Novianto, Minggu (20/7/2019).
Pada tahun ini, Permata Nguter membuat film yang berjudul Filosofi Layang-layang. Setiap tahun, film yang dibuat menyesuaikan tema panggung pada peringatan HUT Kemerdekaan.
"Kali ini tema yang kita angkat mainan tradisional, dan pada film kami mengakat layang-layang, yang memiliki banyak filosofi," terangnya.
Menurutnya, bermain layang-layang memiliki beberapa manfaat positif seperti kesehatan, kompetisi, dan bisa saling mempererat tali persahabatan. Bermain layang-layang perlu banyak gerak, sehingga bagus untuk kesehatan, dan juga bisa saling ketemu dengan temannya.
"Selain itu, jika ada musuh saat layangan dinaikkan, bisa sangkutan, jika ada layangan yang putus saling berlomba memperebutkan layangan, itu bagus untuk mental kompetisi," jelasnya.
Dia menambahkan, tidak bisa memungkiri kemajuan teknologi, yang membuat mainan tradisional semakin ditinggalkan. Sekarang gawai (gadget) sudah meraja rela, permainan yang ada di gedget saat ini lebih menarik bagi anak.
"Tapi di sisi lain gedget membuat anak malas gerak, malas keluar rumah, dan bisa menjadikan anak lebih apatis," katanya.
Dia berharap, dengan film yang dibuat ini, bisa menyadarkan anak tentang bahaya gawai, dan kembali melestarikan dolanan tradisional. Selain film Filosofi Layangan, empat film lainnya yang dibuat Karang Taruna Permata berjudul “Bendera Untuk Rumahku, Sesat Sekarat (Narkoba)”, Permata Pancasila, dan Semua Sama Tanpa Bully.
"Setelah diputar di Panggung Pentas Seni, nanti film kami akan diupload di YouTube," pungkasnya. (nas)
(wd)