SOLO, Solotrust.com - Para difabel pada dasarnya mempunyak hak dan kedudukan yang sama dengan masyarakat lain, meski fisiknya berbeda. Hal tersebut melatarbelakangi para mahasiswa Pendidikan Luar Biasa FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk menggelar kegiatan Gebyar Hari Difabel Internasional 2017. Rangkaian acara yang dimulai 8-26 November 2017 tersebut mengusung tema "Inclusive is me."
"Kita mengadakan acara ini di mall agar masyarakat tau bahwa para difabel itu mampu. Kami mengajak masyarakat untuk menerima ABK. Memandang para difabel sama, tidak berbeda dengan masyarakat umum. Sehingga mereka bisa hidup berdampingan dengan masyarakat. Sekaligus menyambut Hari Difabel Internasional 3 Desember nanti," ujar Pradita Mandala Putra, Ketua Panitia, saat ditemui solotrust.com di Solo Grand Mall, Minggu (26/11).
Seluruh Sekolah Luar Biasa di Solo ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sekitar 7-8 SLB menampilkan kebolehan para siswanya, antara lain musik, tari, dan modeling. Ada pula pameran seni ABK, talkshow bertema "Equal Rights Now", hingga konsultasi anak berkebutuhan khusus.
Munawir Wakil Dekan I PLB UNS menyampaikan, bahwa para difabel harus terus diberi dukungan. "Pemerintah terus menerus memberikan ruang semakin lebar melalui berbagai regulasi dan kebijakan. Seperti UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang disabilitas. Sehingga mereka bisa menyatu dengan masyarakat, kita pun harus berada di tengah mereka," tuturnya.
Sementara itu, General Managed Solo Grand Mall, Bambang Sunarno mengaku mendukung kegiatan tersebut. "Mall tidak hanya sebagai wisata belanja tapi juga mengapresiasi anak difabel untuk mengembangkan bakat melalui kegiatan yang diadakan PLB UNS ini. Meski anak-anak difabel ini punya kekurangan, terbukti mereka bisa mengeluarkan kreativitasnya," terangnya. (Arum-A)
(Redaksi Solotrust)