Pend & Budaya

Wacana Rektor Asing Tuai Banyak Kritik

Pend & Budaya

02 Agustus 2019 00:37 WIB

Menristekdikti, M.Nasir.

JAKARTA, solotrust.com- Wacana perekrutan rektor asing yang akan dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir, untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menuai kritik dari berbagai kalangan.

Guru Besar Hukum International UI Hikmahanto Juwana menilai, wacana kebijakan tersebut tidak tepat karena pendidikan di Indonesia dan di Singapura jauh berbeda. Mulai dari sarana dan prasarananya, hingga bahasa pengantar yang digunakan di dalam kelas menggunakan Bahasa Inggris, sehingga mempermudah kegiatan belajar mengajar.



Dan apabila tetap ingin mencontoh dengan pendidikan di Singapura maka akan memakan biaya yang sangat besar untuk mempersiapkan sarana penunjangnya.

Di tempat terpisah anggota DPR Fahri Hamzah juga mengatakan “lebih baik menterinya mengundang rektor – rektor seluruh Indonesia kemudian diberi pemahaman seperti apa dan bagaimana kampus dunia. Bukan malah ujug – ujug merekrut orang asing.” Ujarnya.

Sementara itu M.Nasir mengatakan wacana merekrut rektor asing dimaksudkan untuk meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) supaya menembus peringkat 100 besar dunia. Dia juga menargetkan di tahun 2020 sudah ada PTN yang dipimpin oleh rektor asing.

“(Kita nanti tantang calon rektor luar negerinya) kamu bisa tidak tingkatkan ranking perguruan tinggi ini menjadi 200 besar dunia. Setelah itu tercapai, berikutnya 150 besar dunia. Setelah ini 100 besar dunia. Harus seperti itu. Kita tidak bisa targetnya item per item,” kata M. Nasir dilansir dari setkab.go.id. (dd)

(wd)