Pend & Budaya

Wacana Rotasi Guru, Sambutan Positif Juga Datang Dari MKKS SMK di Solo

Pend & Budaya

06 Agustus 2019 09:01 WIB

Ilustrasi.


SOLO, solotrust.com – Setelah nada positif hadir dari MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Kota Surakarta jenjang SMP dan SMA di Kota Solo terkait wacana yang digulirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy adanya rotasi guru dalam zonasi. Hal senada datang pula dari MKKS jenjang SMK.



Baca: Siap-siap, Tahun Depan Giliran Guru Dirotasi Sesuai Zona Sekolah

Seperti disampaikan Ketua MKKS SMK Kota Surakarta, Suratno kepada solotrustcom, Senin (5/8/2019), pihaknya menyambut positif penerapan kebijakan itu selama tidak memberatkan guru dengan jarak tempuh domisili ke lokasi sekolah mengajar.

“Tapi belum ada pembahasan lebih lanjut soal mekanisme dan sebagainya,” kata Suratno

Suratno menilai, rotasi guru merupakan bentuk penyegaran dan pemerataan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah. Dari sisi guru pun juga bisa saling sharing dan berbagi ilmu serta pengalaman mengajar.

“Bagus ya karena akan ada tukar pikiran antara guru dengan sekolah yang baru. Harapannya memunculkan semangat dan inovasi baru,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Meskipun menyambut baik wacana Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) RI untuk merotasi guru berbasis zonasi, namun perlu adanya sejumlah hal yang diperhatikan, salah satunya pemenuhan jumlah guru untuk melancarkan kebijakan itu, setidaknya itu yang disampaikan Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA Kota Surakarta, Agung Wijayanto.

 “Seperti di Kota Solo ini misalnya, masih kekurangan jumlah guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah negeri. Terus bagaimana mau dirotasi kalau jumlahnya saja tidak memenuhi,” ujar Agung kepada solotrustcom, Senin (5/8/2019)

Agung mengungkapkan, bila kondisi yang ada saat ini jumlah guru di Kota Solo belum merata di beberapa sekolah apalagi mulai dari sekarang hingga tahun 2022 mendatang tidak sedikit guru yang memasuki masa purna tugas, sehingga perlu dilakukan rekrutmen guru baru.

 “Kalau mau rotasi guru ya harus diimbangi rekrutmen guru baru,” tukasnya.

Sementara itu, dari MKKS SMP Kota Surakarta mengaku siap mengeksekusi jika wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait rotasi guru berbasis zonasi itu diterapkan, akan tetapi belum ada pembahasan lebih lanjut terkait kebijakan itu.

Ketua MKKS SMP Sutarmo, menyampaikan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sebenarnya sudah dilakukan rotasi guru jenjang SMP di Kota Bengawan.

"Kalau di kami biasanya mutasi pada awal tahun pelajaran, bagian dari penataan, jadi kami rasa untuk Solo siap-siap saja," kata Sutarmo kepada solotrust.com.

Baca: Catatan MKKS SMA Surakarta Terkait Wacana Mendikbud Merotasi Guru Tahun Depan

Menurutnya, dengan adanya rotasi guru ini juga harus dibarengi sinergitas antara satu sekolah dengan sekolah lainnya supaya saling memberdayakan, sehingga kualitas guru dan pendidikan di dalamnya lebih merata.

 “Intinya satu SMP dan SMP lain yang berdekatan bisa saling membantu, seperti dalam hal pemenuhan sarana prasarana sekolah bagi siswa,” ujar dia. (adr)

(wd)