SOLO, solotrust.com – Pementasan Opera Kolosal Adeging Nagari Indonesia menjadi puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di kota Solo. Pementasan dramatis ini menceritakan perjuangan rakyat melawan penjajah untuk kemerdekaan bangsa Indonesia dengan venue Halaman Balai Kota Surakarta, Minggu (18/8/2019) malam.
Baca: Perguruan Tinggi Jadi Tumpuan SDM Unggul Indonesia Maju
Setting tempat dekorasi, effect, sound dibuat sekental mungkin, dengan nuansa zaman perjuangan dibalut busana-busana para pemeran khas zaman masa perjuangan kemerdekaan, lengkap dengan persenjataannya memadukan antara tari dan musik yang melibatkan ratusan orang seniman dan budayawan ini.
Beberapa momentum penting ditampilkan kembali kepada masyarakat untuk memberikan gambaran bagaimana perjuangan para pendiri bangsa dan pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Proses demi proses yang panjang disajikan hingga Proklamasi 17 Agustus 1945 berkumandang dan melahirkan momentum yang cukup penting dan bersejarah bagi masyarakat Indonesia, seperti peristiwa Budi Utomo, Sumpah Pemuda, dan lahirnya Pancasila.
Adapun karya ini didukung lebih dari 100 seniman dari Kota Solo, terdiri dari seniman tari, teater dan musik atau gamelan, selain itu juga melibatkan 2 grup terdiri dari 40 orang PASJUB (Pasukan Tujuh Belas) SMA N 3 Surakarta. Serta tim pemusik juga didukung oleh kelompok musik dari SMK N 8 Surakarta.
“Pagelaran kolosal ini merupakan sajian pertunjukan kesenian berupa opera tari dengan mengangkat peristiwa lahirnya organisasi Budi Utomo, dilanjutkan peristiwa Sumpah Pemuda, hingga terwujudnya Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, kemerdekaan Indonesia merupakan perjuangan terus-menerus yang dilakukan bangsa para pendiri dan pahlawan,” kata Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo turut langsung menyaksikan pementasan opera kolosal itu kepada solotrustcom
Menurut Rudy, bahwa kemerdekaan yang sejati sebagaimana disampaikan Bung Karno adalah suatu kebahagiaan yang harus dibagi.
"Ini wujud implementasi. Kami Pemkot Surakarta bersama seniman dan seniwati menyajikan seni pertunjukan untuk dapat dinikmati masyarakat sebagai wujud Solo Kota Budaya," ungkapnya.
Selain itu, kemerdekaan yang sejati merupakan hak yang harus diberikan dan tugas yang harus diselesaikan. Saat ini Pemkot Surakarta telah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Kami berharap pelayanan ini bisa diterima masyarakat, dan masyarakat miskin mendapat haknya untuk bahagia, tugas pemerintah memberikan pelayanan itu, bagaimana kita bersama-sama memperjuangkan bangsanya untuk bisa menikmati kesejahteraan, pendidikan karakter kebangsaan dan menumbuhkan semangat cinta budaya," kata dia.
Rangkaian acara yang diselanggarakan Pemkot dalam mengisi Hari Kemerdekaan diantaranya mulai dari perlombaan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), upacara bendera, pawai pembangunan 2019 hingga Opera Kolosal Adeging Nagari Republik Indonesia.
Opera Kolosal Adeging Nagari Republik Indonesia turut disaksikan pula oleh Wawali Achmad Purnomo, aparatur sipil negara, veteran, hingga masyarakat umum yang dibuka secara gratis. (adr)
(wd)