SOLO, solotrust.com – Pemkot Surakarta berupaya penuh menggairahkan seni dan budaya di Kota Solo, bahkan melalui anak-anak sejak dini. Lewat Festival Wayang Bocah 2019 yang diselenggarakan di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari ini diharapkan generasi masa kini di tengah gempuran teknologi tetap mencintai kebudayaan daerah.
Baca: Wali Kota Hadiri HUT Ke-109 Wayang Orang Sriwedari
Kepala Bidang Pelestarian Budaya, Is Purwaningsing mengatakan, kegiatan Festival Wayang Bocah 2019 diikuti sebanyak 10 sanggar seni, kegiatan yang sudah ke delapan kalinya digelar ini diselenggarakan selama tiga hari mulai dari tanggal 20 hingga 22 Agustus 2019, sekaligus akan ada pengumuman pemenang di hari terakhir, disiapkan total hadiah Rp 22,5 juta.
Tanggal 20 Agustus pesertanya sanggar Cemara Dua, gedong Kuning, dan Sanggar Citra, tanggal 21 Agustus pesertanya Pagutri, Metta Budaya, Adanu Jumantoro, Pincuk, dan tanggal 22 Agustus nanti pesertanya Semarak Candra Kirana, Gandewo Pinentang, Soerya Sumirat.
Adapun tujuan dari kegiatan ini, kata Is, supaya mendekatkan seni dan budaya kepada generasi muda, dengan begitu warisan budaya ini akan terus bertahan di masa depan, merekalah yang menjadi pelestarinya. Oleh sebab itu perlu dipupuk sejak dini kecintaan-kecintaan terhadap kesenian lokal.
"Tahun ini kegiatan pelestarian budaya melalui festival ini kita bikin lebih meriah, lakon yang ditampilkan Mahabarata atau Ramayana dalam lomba ini, memperebutkan predikat terbaik mulai dari grup terbaik, pemeran terbaik, sutradara terbaik, dan lain sebagainya. Sebenarnya banyak generasi muda yang minat, hanya saja memang harus ada wadahnya, dan harus rutin dilakukan,” kata Is kepada solotrustcom di sela kegiatan.
Para pemain wayang bocah terlihat memainkan perannya dengan penuh penghayatan. Meski terlihat sedikit kagok diawal, namun seiring berjalannya alur cerita mereka mampu membawakan suguhan pementasan wayang dengan menarik dan mengalir dalam durasi sekitar 45 menitan itu.
Candra Budi Saputra (13) pemeran tokoh Gareng dalam Punakawan, anggota dari Sanggar Sang Citra Mojosongo mengaku sempat merasa deg-degan saat hendak naik ke atas panggung menampilkan wayang orang di depan banyak orang, namun akhirnya ia mampu menyelesaikan perannya dengan baik.
Baca: Mahasiswa ISI Promosikan Wayang Orang Sriwedari Lewat Cara Kreatif
“Saya baru pertama kali ini pentas, ditonton orang banyak, tadi agak takut, malu, tapi pas tadi di atas lama-lama santai,” ujar siswa SMP Negeri 26 Surakarta itu. (adr)
(wd)