SOLO, solotrust.com - Bicara terkait perpindahan tangan mayoritas saham Persis Solo ke investor yang baru Vijaya Fitriyasa, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo enggan menanggapi lebar, ia menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada Her Suprabu selaku salah satu pendiri PT. Persis Solo Saestu (PSS).
Baca: Investor Baru, Persis Solo Siap Ngegas Liga 1
“Saya tidak pernah mentransaksikan Persis Solo ke siapa pun, yang punya kewenangan hak itu adalah Her Suprabu, karena dia salah satu pendiri PT Persis Solo Saestu, kalau ketemu saya urusan bola harus selesai dulu dengan Her Suprabu dan Pasoepati,” ujar Rudy saat ditemui solotrustcom, Rabu (18/9/2019)
“Saya belum pernah mengiyakan investor mana pun selama belum bicara dengan Her Suprabu dan teman-teman Pasoepati, karena PT Persis Solo Saestu itu punya hak paten. Sedangkan dulu ada nama Persis Gotong Royong pun kalah dengan adanya hak paten PT Persis Solo Saestu sebagai pemilik logo ataupun nama tidak boleh diganti,” lanjutnya.
Kendati demikian, Rudy mengaku mau menerima siapapun investornya asalkan sebelumnya memang sudah menjalin komunikasi dan sepakat dengan PT.PSS dan teman-teman Pasoepati suporter klub Persis Solo.
“Saya mau menerima siapa pun investornya, sepanjang dan selama itu sudah bicara dengan PT Persis Solo Saestu dan teman-teman Pasoepati, baru ketemu saya. Tapi saya tidak pernah dikontak bicara masalah jual beli Persis Solo, ada yang namanya Toro telepon saya, katanya mau ke Solo. Ya silakan ke Solo, masak mau ke Solo tak larang,” ujarnya.
Rudy sebagai wali kota tak ingin ikut campur banyak dalam urusan jual beli Persis Solo, kata dia, wewenangnya adalah menyediakan venue, yakni Stadion Manahan untuk home base tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu.
“Ketemu saya kan hanya sebagai wali kota, pemangku wilayah yang punya Stadion Manahan saja untuk home base Persis Solo. Jadi hubungan saya dengan Persis tidak ada, kecuali saya sebagai wali kota yang punya venue Stadion Manahan. Perkara di dalam perjanjaian awal saya masih sebagai ketua umum Persis, tapi sekarang kan ketua umumnya sudah ganti dua kali, nah itu kan juga harus dipahami juga,” tandasnya.
Rudy menegaskan, harapannya hanyalah Persis Solo kembali jaya di tangan PT.PSS dan Pasoepati serta promosi ke Liga 1 kasta tertinggi di Indonesia seiring dengan home base Stadion Manahan yang begitu megah dan berstandar internasional FIFA.
“Siapapun investornya tidak masalah yang penting harapan saya, Persis balik di Solo dulu, dikelola PT Persis Solo Saestu bersama dengan Pasoepati. Kedua, Persis bisa masuk Liga 1, itu menurut saya, harapan yang realistis, tidak mengada-ada. Jika investor sudah bertemu Her Suprabu dan Pasoepati dan ada kesepakatan, saya diundang, saya baru bisa ngomong. Saran saya semua harus jelas dari awal berapa sahamnya,” ucap wali kota.
Di samping itu, Rudy membeberkan, bahwa ada tiga investor yang berencana membeli saham PT. PSS, salah satunya Erick Thohir pengusaha yang juga pernah memiliki saham di klub raksasa Italia Inter Milan. Hal tersebut dibicarakan saat pertemuannya dengan Erick Thohir di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, hal tersebut tampaknya tak dapat diwujudkan lantaran mayoritas saham PT PSS kini telah berpindahtangan ke investor yang baru menggantikan pemilik mayoritas saham sebelumnya, Sigid Haryo Wibisono (SHW).
Baca: Investor Persis Solo Proyeksikan Pelatih dan Pemain Berkaliber Internasional
“Kalau Erick Thohir saya ketemu di Jakarta di sebuah acara. Saat bertemu beliau punya keinginan beliau kalau nanti mengurusi Persis, itu akan membuat empat lapangan dalam satu tempat, satu untuk latihan Persis Solo itu sendiri, latihan kiper sendiri, dan lainnya untuk latihan akademi. Biar mereka yang muda-muda melihat langsung gimana tim seniornya berlatih. Ini minimal memerlukan lahan seluas 4-5 hektare, Lah nggone rak enek neng Solo,” bebernya. (adr)
(wd)