Pend & Budaya

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Dapat Gelar Doktor Honoris Causa ke-5 UNS

Pend & Budaya

19 September 2019 16:32 WIB

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho (berpeci) dalam jumpa pers Gelar HC Panglima TNI, di Ruang Sidang 1 Rektorat UNS, Solo, Kamis (19/9/2019)

SOLO, solotrust.com - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendapatkan Gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Prosesi pemberian Gelar Honoris Causa kepada Panglima TNI diselenggarakan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Jumat (20/9/2019) besok yang dihadiri sebanyak 750 undangan. Hari ini sejumlah persiapan telah dilakukan.



Ketua Senat UNS Prof. Adi Sulistiyono mengatakan, dalam memberikan Gelar Doktor Kehormatan kepada Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, UNS telah melakukan berbagai pertimbangan melalui studi pengkajian mendalam. Karena pada prinsipnya setiap pemberian gelar kehormatan terdapat dasar hukumnya. 

Prosedural izin dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor B3988/D2.1/KK.01.00/2019 tentang penganugeraah doktor Honoris Causa atas nama Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tertanggal 12 September 2019 ditandatangani oleh Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti di Jakarta

Dalam penerimaan gelar HC nya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P menyampaikan pidato ilmiah dengan judul “Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju”.

 “Jadi tidak semata-mata memberikan Gelar Doktor Kehormatan dari rektorat ke menteri, kita sesuaikan dengan Permenristekdikti Nomor 65 tahun 2016 dan juga statuta UNS. Jadi ada dasar hukum yang jelas,” ujar Adi dalam jumpa pers di Ruang Sidang 1 Rektorat UNS, Solo, Kamis (19/9/2019)

Dalam tahapan pertimbangan, dilakukan diskusi langsung bersama panglima TNI, hasil diskusi lalu disampaikan kepada anggota Senat UNS untuk meyakinkan bahwa Panglima TNI ini layak untuk memperoleh Gelar Doktor Kehormatan dari UNS.

 “Pemberian gelar ini dibahas melalui berbagai tahapan, pertama masukan ke komisi F para guru besar, persyaratan Panglima TNI kemudian dinilai, kemudian ketua senat juga ke komisi lainnya, termasuk dalam hal berdialog langsung dengan Panglima prospek di bidangnya. Intinya Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto layak untuk diberikan Gelar Doktor Kehormatan (HC) dari UNS. Dan beliau merupakan HC ke-5 dari UNS,” bebernya.

Sebelumnya UNS telah memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Drs. H Mashud Wisnu Saputro tahun 2006, Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad pada September 2012, pendiri sekaligus pemimpin umum Kompas, Drs. Jakob Oetama dalam bidang ilmu jurnalistik pada September 2014 serta Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), Bambang Setyo Wahyudi SH MM pada september 2016.

Menariknya, ungkap Adi, saat berdialog, Panglima TNI menyampaikan strateginya dalam menjaga ketahanan nasional. Bukan karena semata-mata menggunakan senjata perang pada umumnya, melainkan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto membangun sumber daya manusia melalui pendidikan dan ekonomi di perbatasan-perbatasan NKRI.

“Panglima mengembangkan pertahanan nasional melalui TNI memberdayakan sektor pendidikan dan ekonomi SDM di perbatasan, bahkan di samping itu, jangka panjang, Panglima TNI menggandeng UNS melalui SMA Pradita Dirgantara untuk melahirkan generasi BJ Habibie, yang cinta terhadap angkatan udara,” terang dia.

Sekretaris Senat UNS, Prof. Drs. Hasan Fauzi, MBA, PhD, Ak menambahkan, Panglima TNI memiliki banyak kelebihan di bidang tertentu yang dipandang melebihi pada umumnya, salah satunya memiliki konsep yang bagus dibidang Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pendidikan dan kesehatan.

Di bidang pendidikan, diwujudkan dalam tulisan-tulisan Panglima TNI yang sangat spektakuler serta komitmen beliau dalam bidang pendidikan yaitu dengan mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Pradita Dirgantara.

“Dan itu semua benar, sudah dibuktikan dengan diskusi bersama beliau, Senat UNS, Rektor UNS dan Wakil Rektor IV UNS, selama dua kali,” papar Hasan Fauzi.

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho mengakui track record Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memang layang diperhitungkan dalam bidang manajemen SDM. Dalam pengembangan SDM dinilai sesuai dengan kebijakan presiden yang memproritaskan pembangunan SDM.

“Termasuk bagian dari 5 pilar UNS, Profesionalisme, kesejahteraan dan SDM, jadi ada korelasi yang dekat. Pemberian gelar ini Dilakukan dengan cermat, studi, tim promotornya saya, senat UNS, WR IV termasuk bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Joko Suharjanto, persyaratan salah satunya prodi, fakultas dan lembaga harus terakreditasi A,” terang Rektor.

Dalam pemberian Gelar HC kepada Panglima TNI, juga dirangkaikan dengan kegiatan kerjasama antara UNS dengan TNI lainnya, seperti penyerahan monumen pesawat di halaman danau UNS, dilanjutkan kerjasama dengan Bank Jateng dan Pertamina Hulu Indonesia. (adr)

(wd)