Serba serbi

Ini Bahaya Konsumsi PCC

Olahraga

4 Desember 2017 10:03 WIB

pil PCC. (dok)

Solotrust.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penggeledahan di sebuah rumah yang berada di Jalan Setia Budi Nomor 66 Gilingan Banjarsari dan di Jalan Gelatik Raya Blok S No. 12 RT 04 RW 07 Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo yang diduga merupakan gudang penyimpanan bahan baku pembuatan PCC pada Minggu (3/12/2017).

PCC merupakan kepanjangan dari Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol. Seperti apa dampak jika mengonsumsi obat berbahaya ini? Dilansir dari tribunkesehatan, ternyata penggunaan PCC sangat berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian.



 

Paracetamol

Paracetamol atau acetaminophen biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit seperti sakit kepala, flu, nyeri karena haid, sakit gigi, hingga nyeri sendi.  

Ada beberapa efek samping paracetamol, seperti mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap serta feses pucat hingga warna kulit dan mata menjadi kuning. Namun, gejala-gejala seperti di atas tidak umum dirasakan jika mengonsumsi sesuai aturan.

 

Caffeine (kafein)

Caffeine atau kafein adalah zat yang terdapat pada kopi atau teh untuk meningkatkan kesadaran, fokus, dan waspada. Jika minum kopi biasanya rasa ngantuk akan berkurang.  

Dalam dunia medis, kafein biasa digunakan sebagai kombinasi dari painkiller. Dalam hal ini, kafein bisa ditambahkan bersama dengan paracetamol. Kafein juga digunakan untuk asma, infeksi kandung kemih, hingga tekanan darah rendah.

Kafein juga memiliki aturan dalam penggunannya. Konsentrasi kafein yang terdapat pada urin tidak boleh mencapai 16mcg/mL.

Jika berlebihan, kafein bisa menyebabkan beberapa efek samping seperti cemas, serangan panik, naiknya asam lambung, peningkatan tekanan darah dan insomnia.  

 

Carisoprodol

Jika paracetamol dan kafein adalah zat yang umum dikonsumsi dan relatif aman sehingga dijual bebas, berbeda halnya dengan carisoprodol.  Carisoprodol adalah obat terbatas yang hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter.

Obat ini termasuk jenis obat muscle relaxer atau obat yang membuat relaks otot yang akan memotong rasa sakit yang mengalir dari syaraf ke otak di kepala. Carisoprodol digunakan bersama untuk terapi fisik seperti otot dan tulang, misalnya pada cedera. Mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan ketergantungan.

Karena efek ini, obat ini sebenarnya tidak dijual bebas dan hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Efek sampingnya akan memengaruhi syaraf dan reaksi tubuh.

Ada beberapa efek samping yang dapat muncul dari konsumsi carisoprodol. Mengonsumsi obat ini bisa menimbulkan kehilangan kesadaran, merasa sangat lemah hingga koordinasi tubuh yang buruk, detak jantung sangat cepat dan kejang-kejang serta kehilangan penglihatan.

Apa yang terjadi jika ketiga obat ini diminum bersamaan?

Jika seseorang mencampur dan mengonsumsi ketiga obat ini secara bersamaan, sebagai obat PCC, efek masing-masing obat akan saling bekerja sama. Obat PCC pada akhirnya merusak susunan saraf pusat di otak. Perwujudan kerusakan saraf pusat otak bisa beragam, namun obat PCC secara spesifik memunculkan efek halusinasi yang tampak pada beberapa korban. Gangguan ini sering disebut dengan istilah “bad trip” yaitu gejala cemas, ketakutan, dan panik yang terjadi pada pengguna obat. Selain itu, penyalahgunaan obat ini dapat menyebabkan overdosis hingga kematian.

 

(wid)

()