Pend & Budaya

Makanan Tradisional Jadah Ternyata Mengandung Filosofi yang Dalam, Ini Dia

Pend & Budaya

14 Oktober 2019 04:06 WIB

Jadah.

Solotrust.com- Di dalam pernikahan adat Jawa, banyak sekali makanan yang harus disediakan. Biasanya makanan yang disediakan ialah makanan – makanan tradisional yang mempunyai nilai – nilai filosofi atau kandungan arti khusus di balik sebuah makanan itu. Tentunya filosofi dalam sebuah makanan yang hadir di dalam pernikahan adat Jawa mempunyai arti tersendiri.

Contoh makanan yang harus ada dalam pernikahan adat Jawa ialah jadah. Jadah merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan. Bentuknya yang lengket merupakan ciri khas dari makanan tradisional ini. Bersama dengan wajik dan jenang, jadah merupakan panganan yang selalu hadir di pernikahan adat Jawa zaman dahulu kala.



Makna simbol dan filosofi dalam jadah ialah karena terbuat dari beras ketan yang lengket, maka menurut orang tua atau sesepuh mengatakan, bahwa sifat beras yang lengket bisa menjadi pelajaran bagi setiap pengantin agar keduanya senantiasa memiliki hubungan lengket atau hubungan yang erat dan susah untuk dilepaskan.

Selain itu juga dalam proses pembuatannya, makanan ini membutuhkan waktu yang lama serta kesabaran yang ekstra. Hal ini bisa diartikan supaya kedua mempelai pengantin diberikan pelajaran untuk tidak mudah putus asa dalam membangun dan mengarungi rumah tangga. Sebab apabila sudah berumah tangga nantinya akan banyak seklai godaan – godaan yang bisa menguras energi, pikiran dan perasaan. Namun kedua mempelai dituntun untuk tetap berkepala dingin dan saling mengalah serta mengerti kemauan dari pasangannya. Apabila salah satu dari kedua mempelai nantinya tengah mengalami masalah, maka wajib hukumnya untuk saling mendukung satu sama lain, tidak malah meninggalkan atau bersikap masa bodoh.

Itulah sebenarnya alasan atau makna serta filosofi yang terkandung dalam sebuah makanan tradisional jadah yang mulai ditinggalkan untuk acara – acara pernikahan. Para leluhur pendahulu negeri ini memang suka memberikan segala sesuatunya lewat simbol. Nah bagaimana solotruster? kita sebagai penerusnya, sanggup menangkap berbagai simbol yang telah diturunkan dari generasi ke generasi ataukah tidak? (dd)

(wd)