JAKARTA - Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta menerima semakin banyak pasien kecanduan telepon seluler seiring dengan semakin tingginya ketergantungan terhadap fitur-fitur yang ditawarkan oleh perangkat komunikasi tersebut.
Sebelumnya, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat juga mengungkap hal serupa, di mana beberapa tahun terakhir ini mulai menerima pasien anak penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akibat penggunaan gawai yang berlebihan.
Sebenarnya, kecanduan gawai bisa diarahkan ke hal yang lebih positif. Melansir dari situs Your Tango, orang tua dapat mulai memperkenalkan anak dengan esport. Ini adalah sebuah komunitas pecinta permainan di ponsel yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang.
Contohnya seperti pemain game Fortnite, Tyler "Ninja" Blevins, yang memiliki penghasilan USD 500 ribu atau setara dengan Rp 7 miliar per bulan. Bisa juga seperti pemain Dota 2, Saahil "Universe" Arora, yang telah memenangkan banyak kompetisi esport dengan penghasilan yang tak terhitung banyaknya.
Jika orang tua tertarik untuk mengarahkan anak pada esport, beberapa hal pun bisa dilakukan. Pertama, melansir dari situs Family Zone, orang tua dapat meminta anak fokus pada satu game saja. Beberapa game yang bisa dipilih itu misalnya Counter Strike, League of Legends, StarCraft, Madden NFL, FIFA, atau NBA 2K.
Setelah anak sering berlatih pada satu game, mereka pun siap dimasukkan ke dalam tim untuk perlombaan. Beberapa tempat yang bisa membantu alokasi grup adalah Faceit, Battlefy, dan World Gaming Network. Berlatih bersama grup pun dapat dilakukan sampai siap untuk menghadapi kompetisi.
Tapi, wajib diperhatikan bahwa latihan tersebut harus dipadukan dengan aktivitas fisik dan istirahat cukup, sebab esport tidak seperti olahraga yang bergerak dan mengeluarkan keringat. Ini hanya duduk dan berlatih di depan alat elektronik seharian. Mengistirahatkan mata dan sering bergerak di tengah latihan pun wajib dilakukan. #teras.id
(wd)